Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jadi udah stop sampai di sini agar persiapan lebih panjang dan recovery sebelum keberangkatan Olimpiade."
"Setelah ini latihan dan pastinnya persiapan menuju Olimpiade agar lebih fokus.
Saya melihat Grego semangatnya sudah menunjukkan kedewasaan."
"Sudah keliatan berbeda. Masalah kalah-menang kita tahu persaingan sudah ketat. Semangatnya luar biasa itu yang harus kami jaga."
Perjalanan Gregoria menuju Olimpiade Paris 2024 luar biasa. Dia sempat berada dalam fase sulit, tetapi Gregoria berhasil bangkit hingga akhirnya mampu menjadi tunggal putri andalan Indonesia.
Setelah menjadi juara dunia junior, prestasi Gregoria sempat mengalami penurunan performa secara drastis.
Dia sempat dianggap publik sebagai salah satu atlet yang terancam stagnan perkembangannya karena selalu kalah pada babak pertama atau kedua dalam setiap turnamen yang dia ikuti.
Situasi ini sempat berpengaruh pada mental Gregoria. Gregoria bahkan mengakui sempat meragukan kelayakannya sebagai seorang tunggal putri andalan Indonesia.
Dia sempat mencurahkan perasaannya di akun media sosial dan menunjukkan seolah akan meninggalkan dunia bulu tangkis yang sudah membesarkannya.
Namun, niat untuk menyerah diabaikannya. Gregoria memilih kembali bangkit Bukan untuk membungkan komentar negatif orang, tetapi untuk membuktikan pada diri sendiri masih layak untuk berdiri di posisinya.
Perlahan Gregoria mulai bangkit. Dari 20 turnamen yang diikutinya sepanjang 2023, tiga di antaranya menembus final.
Dari tiga final itu, Gregoria berhasil menyabet gelar Spain Masters dan Kumamoto Masters Japan 2023.
Pada Malaysia Masters 2023, Gregoria finis sebagai runner-up. Selanjutnya penampilan Gregoria pada turnamen lain terhitung memuaskan.
Dari empat turnamen, dia tembus semifinal dan pada tiga turnamen lain berakhir dengan semifinal.