Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Update Ranking BWF - Cuma 3 Wakil Indonesia yang Bisa Jadi Unggulan Olimpiade Paris, Mari Belajar dari Taufik dan Greysia/Apriyani

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 12 Juni 2024 | 06:00 WIB
Suasana pertandingan French Open 2024 di Adidas Arena, Paris, Prancis, 5 Maret 2024. Turnamen BWF World Tour ini juga merupakan ajang uji coba untuk Olimpiade Paris 2024 mendatang (BERTRAND GUAY/AFP)

BOLASPORT.COM - Update ranking BWF pada pekan ke-24, Selasa (11/6/2024), menampilkan potensi para pemain Indonesia untuk mendapatkan privilese sebagai unggulan di Olimpiade Paris 2024.

Sebagaimana turnamen resmi BWF pada umumnya, kontestan unggulan di Olimpiade Paris 2024 akan terhindar potensi perang bintang dengan unggulan lainnya di babak-babak awal.

Pemeringkatan unggulan untuk Olimpiade Paris akan dilakukan pada 9 Juli 2024 di mana nantinya akan ada 16 pemain di setiap nomor tunggal dan hanya 4 pasangan di setiap nomor ganda.

Indonesia hanya berpeluang untuk memiliki tiga wakil sebagai unggulan dan semuanya berasal dari nomor-nomor tunggal yang jumlah kontestannya jauh lebih banyak.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting secara berurutan menempati peringkat 3 dan 9 di nomor tunggal putra.

Adapun tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, ada di peringkat 9 dunia tetapi bakal naik dua setrip karena keberadaan dua pemain China di atasnya yang tidak lolos ke Paris 2024.

Sayangnya, mereka lebih terancam untuk turun peringkat karena tidak akan bertanding lagi di sisa turnamen menuju periode penentuan seeding untuk Olimpiade Paris 2024.

Padahal, di BWF World Tour saja, ada empat ajang tersisa dimulai dari Australian Open Super 500 pada pekan ini, 11-16 Juni 2024, hingga Canada Open Super 500 pada 2-7 Juli 2024.

Baca Juga: Update Ranking BWF - 132 Pekan Viktor Axelsen di Ranking 1 Dunia Ambyar Direbut Shi Yu Qi, Jonatan Christie 3 Besar

Posisi Jonatan paling berbahaya karena pemain yang berada tepat di bawahnya yakni Anders Antonsen (Denmark) merencanakan penampilan di Canada Open.

Andai lolos ke semifinal di Kanada, runner-up Indonesia Open tersebut akan menggusur Jonatan dari peringkat 3 pada pekan penentuan.

Peringkat 4 mungkin tidak terlihat buruk.

Namun, tidak demikian halnya ketika memperhitungkan ambisi Jojo untuk mendapatkan bye di fase knock-out jika lolos dari babak penyisihan grup Olimpiade Paris.

Dengan 41 pemain tunggal putra yang untuk sementara dinyatakan lolos ke Paris, akan ada 13 grup yang terbentuk sehingga cuma ada tiga jalur bye di babak 16 besar pada fase gugur.

Tiga jalur ini dikhususkan untuk tiga grup yang masing-masing memuat salah satu dari tiga pemain teratas dalam daftar unggulun.

Hasil kalah dini di Indonesia Open 2024 pekan lalu disebut menjadi imbas dari keinginan pribadi Jonatan untuk mendapatkan hak istimewa itu.

Situasi yang lebih sulit dihadapi Ginting. Sebab, hanya delapan pemain dengan peringkat teratas yang perwakilan grupnya dipisah di babak 16 besar dan dia ada di urutan 9 saat ini.

Jika jumlah grupnya 13, Ginting berpeluang menghadapi salah satu dari pemain peringkat 4-8 di babak 16 besar dan Jonatan bisa menjadi salah satu calon lawannya.

Tidak semuanya berarti buruk memang. Satu catatan yang bisa menginspirasi adalah, terakhir kali tunggal putra Indonesia meraih emas, sosok itu bertanding sebagai non-unggulan.

Adalah Taufik Hidayat yang memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004 kendati tidak masuk dalam daftar unggulan yang saat itu hanya memuat delapan pemain saja.

Taufik naik ke podium tertinggi dengan menyingkirkan dua kontestan favorit yaitu Wong Chong Hann (Malaysia) di babak 16 besar lalu Peter Gade (Denmark) di perempat final.

Pemenang emas terakhir Indonesia yakni ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga tampil sebagai non-unggulan di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia/Apriyani bahkan tergabung dengan unggulan pertama, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, di babak penyisihan grup.

Namun, cedera lutut serius yang dialami Hirota jelang event memberi angin bagi Greysia/Apriyani dan mereka tidak menyia-nyiakannya untuk lolos sebagai juara grup.

Lolos sebagai juara grup, Greysia/Apriyani menang banyak di fase gugur karena berbeda paruh dengan unggulan kedua, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), yang tidak menemui kendala.

Chen/Jia akhirnya baru dihadapi, dan kalahkan, Greysia/Apriyani di final.

Kisah Greysia/Apriyani juga menginspirasi para pasangan ganda Indonesia yang semuanya berada di luar zona unggulan.

Ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menempati peringkat ketujuh dan urutan yang sama di antara para pasangan yang lolos ke Paris 2024.

Lalu, Apriyani dan partner barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, menghuni peringkat kesembilan tetapi ada dua pasangan di atas mereka yang tidak lolos.

Adapun ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menempati peringkat ke-16 atau ke-13 jika hanya melihat pasangan yang bakal tampil di pesta olahraga sejagat nanti.

Pada akhirnya, mau jadi unggulan atau tidak, PBSI punya tugas besar untuk mempersiapkan para atlet agar berada dalam kondisi siap baik fisik, teknik, maupun mental.

Aspek mental sangat krusial karena telah menjadi masalah para wakil di Indonesia dan begitu menentukan di ajang besar seperti Olimpiade.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Ricky Soebagdja, telah mengantongi evaluasi dari kegagalan di Indonesia Open 2024 pekan lalu.

"Seharusnya tanpa disuruh harus punya keinginan besar sehingga pengalaman dari setiap kejuaraan membuat lebih pede," ujar Ricky.

"Secara mental butuh psikolog. Kami terus lakukan pendampingan untuk tahu permasalahan apa yang dihadapi pemain. Tim pendukung juga terus menerus akan mendampingi."

Cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024 akan diselenggarakan pada 27 Juli - 5 Agustus 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Prancis.

RANKING DUNIA BWF, PEKAN KE-24 (4/6/2024)

Tunggal Putra

1. Shi Yu Qi (China) - 102.415 poin
2. Viktor Axelsen (Denmark) - 96.470
3. Jonatan Christie (Indonesia) - 89.447
4. Anders Antonsen (Denmark) - 89.241
5. Li Shi Feng (China) - 86.756
6. Kodai Naraoka (Jepang) - 82.497
7. Kunlavut Vitidsarn (Thailand) - 77.508
8. Lee Zii Jia (Malaysia) - 76.036
9. Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) - 70.485
10. Prannoy H.S (India) - 66.552

Tunggal putri

1. An Se-young (Korea Selatan) - 113.217 poin
2. Chen Yu Fei (China) - 104.282
3. Tai Tzu Ying (Taiwan) - 92. 221
4. Carolina Marin (Spanyol) - 91.936
5. Akane Yamaguchi (Jepang) - 86.427
6. Wang Zhi Yi (China) - 83.215
7. Han Yue (China) - 77.609
8. He Bing Jiao (China) - 74.868
9. Gregoria Marika Tunjung (Indonesia) - 73.862
10. Beiwen Zhang (Amerika Serikat) - 68.556

Ganda putra

1. Liang Wei Keng/Wang Chang (China) - 101.718 poin
2. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) - 95.153
3. Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) - 93.720
4. Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) - 92.885
5. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) - 88.515
6. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) - 82.309
7. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) - 81.457
8. He Ji Ting/Ren Xuang Yu (China) - 75.731
9. Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) - 73.010
10. Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) - 71.888

Ganda putri

1. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) - 113.556 poin
2. Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan) - 99.616
3. Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) - 91.825
4. Liu Sheng Shu/Tan Ning (China) - 91.496
5. Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China) - 84.641
6. Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan) - 80.200
7. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) - 77.800
8. Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) - 71.918
9. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia) - 71.650
10. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) - 69.640

Ganda campuran

1. Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) - 106.950 poin
2. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) - 96.400
3. Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan) - 93.100
4. Yuta Watanabe/Arisha Higashino (Jepang) - 88.320
5. Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin (China) - 87.700
6. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) - 79.150
7. Tang Chun Man/Tse Ying Tsuet (Hong Kong) - 72.750
8. Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan) - 71.670
9. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) - 66.590
10. Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) - 63.374
-----
16. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari - 56.850

Baca Juga: Indonesia Open 2024 - Kekecewaan Ricky Soebagdja dengan Performa Wakil Tanah Air, Rela Ambil Risiko Tak Turunkan Jonatan Christie dan Anthony Ginting pada Australia Open

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P