Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pertandingan hari ini cukup ketat, dari awal sampai akhir pun skornya mepet terus," kata Jafar yang bermain kidal ini, dikutip BolaSport.com dari rilis pers PBSI.
"Tentang permainan hari ini, saya masih belum terlalu nyaman karena saya sendiri juga masih banyak melakukan kesalahan sendiri," tandasnya.
Sementara Aisyah menjelaskan kunci keberhasilan mereka dalam bertahan dan memegang kendali permainan agar tak larut dalam pola lawan.
"Alhamdulillah bisa menang walaupun jalannya pertandingan dan poinnya juga mepet. Meskipun begitu yang melegakan kami juga bisa melawannya," tandas Aisyah.
"Yang menjadi kunci kemenangan, kami tampil yakin dengan kemampuan dan percaya diri saja," tambahnya.
Kemenangan atas Pramudya/Shizimu membawa Jafar/Aisyah menatap lawan lebih sulit.
Mereka sudah ditunggu pasangan senior asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Tang/Tse bukan lawan mudah. Selain karena status unggulan dua, mereka juga merupakan anak didik Flandy Limpele.
Flandy sendiri merupakan pelatih ganda campuran pratama, termasuk Jafar/Aisyah, di Pelatnas sebelum pindah melatih ke Hong Kong pada tahun lalu.
Jafar tidak mau takut duluan sebelum bertanding. Dia bertekad mempelajari permainan Tang/Tse yang notabene sama-sama pemain kidal.