Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menembus final Australian Open 2024 setelah tampil tenang tapi mematikan lawan wakil Taiwan.
Ahsan/Hendra kembali membuktikan diri mereka belum habis setelah tampil luar biasa menawan pada semifinal yang dihelat di Quaycentre, Sidney Olympic Park, Australia, Sabtu (15/6/2024).
Pasangan ganda putra unggulan 2 itu memberikan pelajaran mahal kepada ganda putra muda Taiwan, Chen Zhi Ray/Lin Yu Chieh.
Tenang, kalem tapi pelan-pelan 'membunuh' menjadi gambaran jalannya laga semifinal The Daddies hari ini.
Pasangan yang pernah meraih emas Asian Games 2014 itu selalu berhasil comeback seberapa jauh pun ketertinggalan mereka tanpa kepanikan berarti.
Bahkan membuat komentator BWF pun turut memuji performa pemain yang sudah berusia 39 tahun dan 36 tahun itu.
Ahsan/Hendra menang dalam 3 gim dengan skor 21-14, 17-21, 21-11.
Ini adalah final pertama Ahsan/Hendra di ranah BWF World Tour setelah kali terakhir tampil di partai puncak All England Open 2023.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2024 - Ester ke Final Usai Gulung Unggulan Sekaligus Kompatriot Tai Tzu Ying
#BWF ???? - FINAL PERTAMA THE DADDIES DI TAHUN 2024! #AustraliaOpen2024 ????????????
Saksikan Pertandingan Badminton di SPOTV NOW!
Klik Link Ini ⏭️ https://t.co/ojiJGpGD9NFollow kami untuk konten Badminton lainnya! ????????#SPOTV #SPOTVIndonesia #BWFWorldTour pic.twitter.com/BzQEUYHDOr
— SPOTV Indonesia (@SPOTV_Indonesia) June 15, 2024
Gim pertama diawali Ahsan/Hendra kurang mulus saat mereka tertinggal cepat 2-5.
Beberapa kesalahan dilakukan dan kagok menyelami taktik lawan yang baru mereka temui menjadi penyebabnya.
Terlebih, Chen Zhi Ray memiliki postur menjulang, 190 cm dengan usianya yang masih sangat muda 21 tahun.
Ahsan/Hendra tak bisa asal main kencang dan smes keras. Mereka mulai mengubah taktik, memegang area depan net lebih kuat.
Placing di area yang tak disangka lawan juga membuat mereka akhirnya berhasil menemukan celah lawan hingga menyamakan kedudukan 7-7.
Sejak itu, The Daddies berhasil menyetir kendali permainan. Mereka unggul sampai interval 11-8.
Setelah interval, Ahsan/Hendra main lebih tenang tetapi tak mengendurkan keganasan mereka. Salah satu kelebihan pasangan Juara Dunia tiga kali itu adalah cara main mereka yang kalem, dan terlihat santai namun mematikan.
Hal inilah yang terjadi ketika Ahsan/Hendra terus-terusan diserang, tetapi tetap menguasai suasana pertandingan dan tidak panik.
Bahkan defens mereka sering terlihat dilakukan dengan cara santai sampai mengundang gelak tawa dan pujian dari komentstor BWF, saking santainya Ahsan dan Hendra melakukan defens tetapi mampu mengembalikan shuttlecock dengan halus.
Ahsan/Hendra berhasil mengemas kemenangan cukup telak 21-14.
Pada gim kedua, awalnya laga berjalan lebih imbang hingga 3-3. Tetapi beberapa kesalahan dilakukan Ahsan dan Hendra membuat mereka ketinggalan cukup jauh 4-9.
Ahsan/Hendra lagi-lagi menunjukkan kualitas tinggi dari skill mereka. Easy kill dilakukan bahkan ketika dalam keadaan tertekan. Mereka berhasil mengejar sampai 8-9 hingg 9-10 lewat serangan tenang tetapi mematikan.
Netting Hendra membentur net, membuat Ahsan/Hendra sementara ketinggalan 9-11 di interval.
Ahsan/Hendra terus berusaha menempel ketat perolehan angka lawan sampai 16-17. Tapi kesalahan dari bola melebar membuat mereka tertinggal 3 angka 16-19 dan dipaksa main rubber game setelah kalah 17-21.
Di gim ketiga, menerapkan strategi lebih sigap pada 3 pukulan pertama setelah servis. Ahsan/Hendra berada dalam mode lebih fokus dan ganas.
Hasilnya, mereka mampu memegang kendali pertandingan, membuat lawan berkali-kali terkecoh dengan placing mereka sampia unggul 11-6.
Setelah interval dan perpindahan lapangan, pasangan Taiwan mencoba melawan lagu dengan memberikan smes bertubi-tubi untuk menembus defens Ahsan/Hendra.
Pasangan indonesia tidak mau kalah, Ahsan bak mulai terbangun dengan smes menggelegarnya hingga unggul 14-8.
Makin diseramg habis-habisan, makin susah pengembalian yang diberikan Ahsan/Hendra pada lawan yang berujung bumerang untuk wakil Taiwan.
Ahsan/Hendra makin galak, unggul 17-9 dan mengunci kemenangan dengan skor 21-11.
Pada final Minggu (16/7/2024), Ahsan/Hendra tinggal menunggu lawan antara He Ji Ting/Ren xiang Yu (China) atau Choong Hon Jian/Muhammad Haikal (Malaysia).