Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Era 4 Alien, yang diikuti dengan kemunculan seorang Bayi Alien, menjadi salah satu episode yang paling dikenang dalam sejarah MotoGP.
Gairah karena kompetisi yang sengit membumbung tinggi ketika empat jagoan bersaing untuk gelar juara karena talenta di atas rata-rata.
Pada saat itu, kemampuan pembalap masih dianggap lebih berpengaruh daripada kecepatan si kuda besi.
Salah satu peristiwa tidak terduga terjadi pada 2016 ketika Jorge Lorenzo menyepakati tawaran untuk pindah ke Ducati.
Padahal Lorenzo sudah melekat dengan imej sebagai jagoan Yamaha karena telah tampil di sana selama sembilan musim beruntun dan merengkuh 3 gelar juara.
Yamaha kemudian merespons dengan mendatangkan darah muda dalam diri Maverick Vinales sebagai rekan setim baru Valentino Rossi.
Akan tetapi, sejarah bisa berubah andaikan pabrikan garpu tala melakukan manuver lain yang tidak terduga dengan membajak Alien dari pabrikan lainnya.
Adalah Dani Pedrosa yang menjadi opsi.
Baca Juga: Acosta, Sosok Sentral yang Bikin KTM Bisa Bikin Bastianini dan Vinales Mau ke Tim Satelit
Jika Lorenzo identik dengan Yamaha, Pedrosa dengan Honda, pabrikan yang diperkuatnya bahkan sejak masih di kelas 125cc.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh Pedrosa dalam bincang-bincang berdua dengan Lorenzo di stasiun televisi Spanyol, DAZN.
"Saya sangat dekat untuk bergabung dengan Yamaha pada 2017 ketika Anda keluar dari Yamaha dan bergabung dengan Ducati," ucap Pedrosa kepada Lorenzo, melansir Marca.
"Ada pilihan tentatif antara Vinales atau saya."
"Karena saya adalah rival Anda, saya selalu ingin mengendarai motor Anda karena kualitasnya, saya ingin melihat diri saya tampil dengannya."
Pedrosa sebenarnya bukan hanya sekali dihubung-hubungkan dengan Yamaha.
Pada 2018 Raja Tanpa Mahkota di MotoGP itu juga mendapatkan tawaran untuk memperkuat SRT, calon tim satelit anyar Yamaha yang merencanakan debut di kelas para raja.
Namun, Pedrosa memilih pensiun. Pensiunnya Pedrosa memberi jalan bagi Fabio Quartararo, rookie yang tadinya tidak diperhitungkan tetapi nyatanya punya taji sebagai juara.
Pedrosa merasa bahwa dirinya lebih dekat untuk bergabung dengan tim pabrikan Yamaha pada 2017 daripada dengan SRT untuk musim 2019.
Melihat ke belakang, duet Pedrosa dan Rossi tentunya akan sensasional karena pencapaian yang mentereng dari kedua pembalap.
Jika menghitung gelar juara dunia di semua kelas, kombinasi 12 gelar Pedrosa (3) dan Rossi (9) lebih mewah daripada Marc Marquez (8) dan Francesco Bagnaia (3) di Ducati musim depan.
Tim impian yang bisa melampaui gengsinya hanya Lorenzo dan Rossi (5+9) di Yamaha pada musim 2016.
Akan tetapi, angan-angan itu hanya nyaris terwujud. Mei 2016, Honda mengumumkan The Little Samurai tetap bertahan hingga 2018.
"Itu adalah momen di mana saya paling dekat untuk melakukannya," ungkap Pedrosa tentang kemungkinannya pindah ke Yamaha pada 2017.