Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Munas PBSI 2024 Digelar Berdekatan dengan Pelaksanaan Olimpiade Paris 2024

By Delia Mustikasari - Selasa, 25 Juni 2024 | 16:32 WIB
Dari kiri ke kanan, Mochammad Syahroni (Sekretaris tim penjaringan Munas PBSI, Edi Sukarno (Ketua tim penjaringan), dan Broto Happy (Kabid Humas PBSI) dalam konferensi pers munas PBSI di pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (25/6/2024). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) di Surabaya pada 9-11 Agustus mendatang atau bertepatan pada Olimpiade Paris 2024.

Olimpiade Paris 2024 akan digelar pada 26 Juli-11 Agustus, sementara final cabang olahraga bulu tangkis dijadwalkan pada 5 Agustus.

"PBSI beberapa waktu ke depan akan mengadakan Munas kareba berakhirnya masa kepengurusan 2020-2024. Salah satu agenda Munas adalah pemilihan ketua umum periode 2024-2028," kata Ketua tim penjaringan, Edi Sukarno dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

"Pemilihan ketua sesuai peraturan organisasi ada tahap yang harus dilalui oleh tim penjaringan. Saya sebagai ketua penjaringan, pak (Mohammad) Syahroni sebagai sekretaris tim penjaringan saat ini melakukan sosialisasi melalui pengurus provinsi di daerah."

"Media menyebarluaskan bahwa PBSI akan melakukan Munas. Kami melakukan komunikasi terus kepada pengurus provinsi. Siapa saja boleh mencalonkan diri periode empat tahun ke depan asal memenuhi beberapa persyaratan."

Menurut, Edi tahapan yang dilakukan dalam munas sesuai peraturan organisasi 2018 tentang penjaringan ketum PP PBSI, sosialisasi berlangsung 14 hari.

"Sosialisasi sudah kami lakukan sejak 24 Juni-11 Juli. Dari periode itu kami memenuhi pertanyaan seperti itu. Mulai 12 Juli kami membuka pendaftaran bakal calon (balon). Pada 18-23 Juli masa pendaftaran dengan menyertakan persyaratan administrasi," tutur Edi.

Persyaratab ini meliputi surat pendaftaran yang sudah diisi dan ditandatangani, penyerahan KTP, akte kelahiran, surat pernyataan siap menaati AD/ART, harus membuat persyaratan tidak sedang sebagai pengurus organisasi lain di cabang lain untuk Ketua Umum.

"Surat pernyataan tidak sebagai unsur pemimpin KONI di semua tingkatan. Surat dukungan dari Pemprov PBSI yang sah sekurang-kurangnya 19. Masih masa bakti berjalan, tidak terkena sanksi dari pengurus pusat sampai 23 Juli-29 Juli melakukan validasi dan verifikasi."

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Pemain Ganda Putra Nomor 1 Dunia Wang Chang Tak Sabar Nantikan Debut

Hasil validasi jika belum ada lengkap administrasinya mulai 31 juli -2 Agustus tim penjaringan akan memberi tahu hasil verifikasi balon.

"Kalau semua persyaratan sudah terpenuhi, tim penjaringan akan lapor ke Munas dalam rapat pleno untuk disahkan sebagai calon Ketum. Suara anggota yang sah ada 38 dengan tambahan Papua pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Tenggara."

Edi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa saja calon yang akan mendaftarkan diri untuk Ketua Umum PBSI periode 2024-2028.

"Tim penjaringan baru tahap sosialisasi, pendaftaran baru 12 Juli sehingga kami belum tahu siapa yang mendaftar dan provinsi mana yang memberi dukungan yakni hanya provinsi yang punya hak dukungan," ucap Edi.

"Hak dukungan hanya ada di provinsi yang sah. Dari dulu tidak pernah ada larangan bagi calon yang memiliki jabatan pemerintahan. Tapi secara etika misalnya menpora tidak bisa menjadi ketua PBSI."

"Lebih ke larangan unsur kepengurusan KONI untuk menghindari konflik kepentingan. Makanya kami larang unsur KONI mendaftar, persayaratan usia tidak ada."

"Dalam ART calon ketum mampu mengorganisir, tidak harus berpengalaman. Kenapa munas dilaksanakan Agustus dalam AD/ART, munas harus dilaksanakan sebelum masa bakti berakhir dengan catatan jangan lebih dari 6 bulan."

"Periode kepengurusan sekarang berakhir November dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Olimpiade karena menurut aturan di PBSI beserta ketum terpilih untuk pemilihan periode ke depan waktunya sebulan."

"Kalau November digelar munas, nanti yang mengurus PBSI sampai ketua umum terpilih siapa. Kami lakukan munas lebih cepat untuk antisipasi terjadinya deadlock. "

Kami masih punya waktu hingga November meski kami tidak menghendaki adanya deadlock supaya kepengurusan tetap berjalan."

Terkait dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai 8 September mendatang, Edi menjamin tidak akan mengganggu pengurus daerah.

"Dulu pernah ada himbauan dari KONI munas dilaksanakan setelah PON. Itu mungkin cabang lain, tetapi dari PBSI sebelum PON dan tertata. Paling dari pengurus provinsi yang bersangkutan. Dinamika di luar kami tidak tahu sebelum periode 12-23 Juli baru."

"Kalau tidak ada yang mendaftar dalam periode tersebut, diundur. Makanya periode pendaftaran balon ketum cukup lama rentang waktunya."

Baca Juga: Update Ranking BWF - Lanny/Rachel Meroket 109 Anak Tangga, Jesita/Febi Tembus 41 Besar Berkat Juara

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P