Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya menonton pertandingan mereka berkali-kali dan saya sangat suka melihat berbagai kemampuan mereka."
"Saya berharap bisa menjadi Juara Dunia dan juara Olimpiade di masa depan seperti mereka," ungkap pemain 18 tahun itu.
Lin Dan dan Momota pernah menjadi Juara Asia Junior. Super Dan menjadi Juara Asia Junior edisi 2000, sedangkan King Momota merengkuhnya pada 2012.
Adapun bagi Faiq, Kejuaraan Asia Junior 2024 menjadi kesempatan terakhirnya karena tahun depan dia sudah masuk level senior.
Untuk itu dia bertekad bisa membawa pulang medali setelah debutnya di Kejuaraan Asia Junior tahun lalu berakhir dengan tangan hampa.
"Saya sudah pulih sepenuhnya sekarang," kata Faiq yang bulan lalu sempat cedera pergelangan kaki," kata Faiq.
"Dan saya ingin tampil sebaik mungkin di Kejuaraan Asia Junior ini, semoga saya bisa menyabet medali," pungkas dia.
Tahun lalu Faiq terhenti di babak 16 besar. Meski begitu, dalam perjalanannya dia menyingkirkan Zaki di babak 64 besar dengan skor 21-7, 21-19.
Zaki, yang dididik mantan pelatih Momota ketika remaja yaitu Imam Tohari, telah membalasnya di Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 dengan kemenangan 21-14, 19-21, 21-12.