Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari punya 4 pembalap yang berbekal 4 motor pabrikan lalu akan berubah menjadi tiga motor pabrikan saja, tentu akan berpengaruh pada pengumpulan data dan telemetri. Ini juga menjadi risiko baru yang harus dihadapi Ducati.
Adapun ke manakah satu motor pabrikan itu dialokasikan, apakah ke Gresini atau VR46, Ducati masih irit bicara.
Pun dengan di tim mana Aldeguer akan bergabung, pria asal Italia itu juga masih merahasiakannya.
"Aldeguer akan berakhir di salah satu dari dua tim satelit kami," ucap Dall'Igna.
"Kami belum siap untuk mengumumkannya, tapi kami akan segera menentukan semuanya," ujarnya.
Di sisi lain, Dall'Igna juga masih menyesalkan kepergian Pramac yang telah menjadi mitra tim satelit mereka selama 20 tahun lamanya.
Bagaimanapun, kerja sama selama dua dekade itu meninggalkan banyak kenangan terutama saat Pramac berada di puncak kejayaan saat ini setelah memiliki Jorge Martin yang musim lalu hampir merengkuh juara dunia dan musim ini memimpin klasemen.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pramac dan Paolo (Campinoti) atas tahun-tahun kebersamaan ini dan atas hal-hal hebat yang telah kami lakukan."
"Ducati juga tumbuh berkat kontribusinya, karena kami telah mengembangkan motor kami dan para talenta yang mengendarainya bersama tim itu."
"Mereka telah melakukan pekerjaan penting dan kami menyesal baik dari sudut pandang profesional maupun manusiawi karena kehilangan sesuatu yang begitu indah dan penting," ucap Dall'Igna.
Baca Juga: Kehadiran Marc Marquez ke Ducati Dianggap Bawa Damage, Pramac Membara