Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Zhang Zie Jie Wafat Saat Hadapi Wakil Matahari Terbit, Asosiasi Bulu Tangkis Jepang Rilis Aturan dan Kode Etik untuk Wasit

By Delia Mustikasari - Senin, 8 Juli 2024 | 18:46 WIB
Dunia bulu tangkis berduka atas tewasnya tunggal putra China, Zhang Zhi Jie, karena henti jantung saat tampil pada babak penyisihan grup nomor beregu campuran Kejuaraan Asia Junior 2024 di Yogyakarta, 30 Juni 2024. (PBSI)

Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2024 - Darren/Bernadine Gagal Ikuti Jejak Leo/Indah Saat China Sapu Bersih Gelar Juara

Namun, pihak ofisial Tim China masih meminta tata laksana lebih lanjut sehingga korban dipindah ke RSUP Dr. Sardjito dan tiba dalam kondisi tidak bernapas.

Zhang kembali menerima penanganan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Sayangnya, tidak ada respons sirkulasi spontan yang diharapkan.

Pada pukul 23.20 WIB, Juara Asia Junior U-17 itu dinyatakan meninggal dengan penyebab henti jantung mendadak.

Asosiasi Bulutangkis Jepang menyoroti setelah Zhang Zhi Jie terjatuh, tim China melalui pelatihnya pelatih bergegas ke lapangan pertandingan.

Tetapi, wasit yang bertugas tidak mengizinkannya melangkah lebih jauh untuk memahami kondisi atlet. Tim medis yang masuk arena tidak membawa defibrillator eksternal (AED) otomotis.

Tim medis juga tidak melakukan kardiopulmoner resusitasi (CPR) dan tindakan darurat kepadanya sehingga menyia-nyiakan waktu emas 4 menit yang kemungkinan bisa menyelamatkan nyawanya.

PBSI menjelaskan bahwa staf medis harus mendapatkan izin dari wasit untuk memasuki venue pertandingan. Aturan ini  juga dikritik oleh banyak penggemar.

Banyak orang membandingkan kejadian ini dengan pengalaman bintang sepak bola Denmark, Christian Eriksson pada Euro 2020 menunjukkan bahwa Eriksson juga tiba-tiba jatuh ke lapangan dan pingsan.

Staf medis segera tiba dan melakukan defibrilasi CPR dan AED yang mendapat pujian sebagai model pertolongan pertama yang menyelamatkan nyawanya dari kematian hingga 1.100 hari kemudian.