Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jawara tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, membuktikan dirinya belum habis. Motivasi tinggi dimilikinya jelang misi penebusan pada Olimpiade Paris 2024.
Motivasi Carolina Marin menuju Olimpiade Paris meningkat berkali-kali lipat karena nestapa yang dialaminya jelang perhelatan pesta olahraga sejagat sebelumnya.
Marin harus menelan pil pahit karena cedera ACL pada lututnya memaksanya untuk absen dari Tokyo 2020 tiga tahun yang lalu.
Padahal, Marin merupakan juara bertahan.
Pemain kelahiran Huelva itu mendobrak tradisi dengan menjadi orang Spanyol pertama dan satu-satunya yang meraih medali dan bahkan medali emas di bulu tangkis pada Rio 2016.
Jelang Tokyo 2020 pun Marin sejatinya sedang berada dalam tren impresif dengan menjadi juara Thailand Open Super 1000 secara back-to-back, juara Swiss Open, dan Kejuaraan Eropa.
Tragedi batal tampil di Olimpiade tak membuat Marin putus asa saat menatap momen penebusan yang akan datang pada akhir bulan ini.
"Saya akan berlatih dengan keras. Kami akan mengubah hal-hal kecil. Saya akan menambah beban latihan untuk Olimpiade," kata Marin, dilansir dari BWFBadminton.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Anthony Ginting Dikepung 3 Wakil Asia Tenggara, Ahsan/Hendra Turun 1 Tingkat
"Saya tahu bahwa saya belum 100 persen, tetapi saya percaya bahwa saya akan mencapai level itu di Olimpiade."
"Sepanjang pekan ini saya meningkat dengan banyak hal. Inilah yang saya inginkan untuk tetap fokus dan kembali ke Spanyol dan bersiap-siap lagi."
Tanda-tanda kebangkitan telah ditunjukkannya dalam satu tahun terakhir. Marin mendobrak lagi meski dengan dua lutut yang terdampak cedera ACL.
Kali dominasi empat tunggal putri dari Asia Timur yaitu An Se-young (Korea), Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), dan Akane Yamaguchi (Jepang) yang ditantangnya.
Kecuali sang Ratu Muda An Se-young, Marin telah mampu mengalahkan Chen, Tai Tzu Ying, dan Yamaguchi dalam sejumlah pertemuan terakhir.
Satu-satunya catatan minor adalah laga final. Marin malah lebih sering kalah dari Fantastic Four di laga-laga krusial seperti final dan di level yang bergengsi pula.
REKOR CAROLINA MARIN DI PERTANDINGAN FINAL SEJAK 2023
Event | Lawan | Hasil | Skor |
Indonesia Masters '23 | An Se-young | Kalah | 21-18, 18-21, 21-13 |
Orleans Masters '23 | Beiwen Zhang | Menang | 25-23, 9-21, 21-10 |
Indonesia Open '23 | Chen Yu Fei | Kalah | 18-21, 19-21 |
Kejuaraan Eropa '23 | Mia Blichfeldt | Menang | 21-15, 21-14 |
Kejuaraan Dunia '23 | An Se-young | Kalah | 12-21, 10-21 |
Denmark Open '23 | Chen Yu Fei | Kalah | 14-21, 19-21 |
World Tour Finals '23 | Tai Tzu Ying | Kalah | 21-12, 14-21, 18-21 |
All England Open '24 | Akane Yamaguchi | Menang | 26-24, 11-1* retired |
Swiss Open '24 | Gregoria M. Tunjung | Menang | 21-19, 13-21, 22-20 |
Hanya Yamaguchi yang mampu dikalahkannya di final All England Open 2024 dan itu pun karena sang mantan pemain nomor satu cedera setelah gim pertama yang sengit.
Marin bahkan nyaris tersandung di hadapan wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, pada final Swiss Open 2024, Maret lalu.
Dalam laga yang berakhir dengan rubber itu, Gregoria lebih dahulu merebut championship point di 20-19 tetapi kalah karena rentetan kesalahan sendiri.
Dengan Gregoria sendiri, Marin punya rekor pertemuan yang seimbang yaitu 2 kemenangan dan 2 kekalahan. Dua kekalahan dari Jorji dialami Marin sepanjang tahun lalu.
Marin dan Gregoria bisa saling berhadapan lagi di Olimpiade Paris 2024 apabila jalur mereka bersilangan dalam hasil undian.
Antara unggulan 1-4 (Marin) dan unggulan 5-8 (Gregoria), keduanya baru bisa bertemu pada babak delapan besar pada fase knock-out.
Gregoria harus waspada karena keyakinan yang dimiliki Marin setelah tren performa stabil yang mendorongnya ke peringkat empat besar dunia.
"Tentunya ada banyak hal-hal positif. Jika saya terus berada di jalan yang saya inginkan, saya harus meningkatkan banyak hal," ucap Marin.
"Inilah yang ingin saya lakukan sampai Olimpiade, dan saya merasa bangga karena terkadang sulit untuk mengubah pola pikir ketika kita berpikir negatif."
"Saya perlu lebih positif, lebih fokus dengan hal-hal yang saya perlu saya lakukan terhadap lawan manapun."
Marin tetap bersemangat walau dia bukan menjadi favorit utama untuk perburuan medali emas. Sebab, Paris 2024 merupakan mimpi terbesarnya saat ini.
"Tentunya saya akan siap untuk Paris. Ini adalah tujuan utama saya selama tiga tahun terakhir setelah mengalami cedera lutut yang kedua," ucap Marin.
"Inilah yang ingin saya jaga dalam pikiran saya setiap hari, bahkan ketika terlalu sulit untuk berlatih, inilah hal yang ingin saya jaga."
"Saya tidak ingin memikirkan cederanya. Seperti inilah olahraga. Kita harus mendorong diri kita mencapai batas."
"Saya tahu akan sulit, tetapi saya siap. Saya menantikannya dan saya ingin mendorong tubuh dan pikiran saya dengan keras."
Undian turnamen bulu tangkis pada Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 12 Juli 2024. Marin akan menjadi unggulan keempat.
Kompetisi tepok bulu di edisi ke-32 dari Pesta Olahraga Sejagat itu akan dihelat pada 27 Juli - 5 Agustus 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis.