Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Di FIFA apa semua, kita ada proses. Tapi prosesnya bertarung sekali, habis itu bertarung lagi gitu loh. Ada namanya batas-batas, ada namanya kan ada batas setelah scan gak bisa lagi gugat misalnya sebelum itu terjadi, ya kita ini dulu gitu ngapain ke sana dulu gitu ada tahapan yang kita lihat masih bisa kita kejar gitu sampai habis masa proses itu jangan kita gak bisa disini ya udah langsung langsung sini, jangan jadi kita langsung ada rentang waktu setelah penolakan pertama misalnya."
"Ya sudah, kita berjuang lagi. Masih ada waktu itu. Jadi kita lakukan semua. Harus begini. Ya, kembali lagi ya. Selama ini kan, saya rasa timnya Pak Ketum ini mengerjakan. Paling banyak naturalisasi untuk yang seperti ini, saat ini," lanjutnya.
Pihaknya meminta publik tetap percaya pada PSSI. PSSI berkomitmen bakal bergerak cepat untuk memproses pemain diaspora di Timnas Indonesia.
"Bukan yang naturalisasi dia tinggal di sini ya. Tapi yang seperti ini prosesnya saya rasa paling banyak di zamannya beliau. Dan prosesnya sangat cepat juga. Sudah percayakan saja. Terima kasih masukannya, tapi semua sudah kita hitung tuh," ujar Arya.
"Kita hitung begini-begini. Yang memang baik proses. Jadi semua banyak proses. Nama-nama banyak."
"Ada yang ini, ada yang itu, ada yang ini. Kita proses, kita kejar, kita kejar. Enggak mungkin enggak kami kejar."
"Tapi kan kita tahu bahwa kami kan enggak, enggak apa namanya, kami lagi, sekarang baru bertemu beliau. Kami ini, nanti ujung-ujungnya enggak selesai. Pokoknya, seperti biasa, kan udah tahu semua ya."
"Kalau belum nyampai Jakarta, selama belum ketemu ketum di Jakarta, belum gitu. Kan itu proses yang saya rasa teman-teman tahu."
"Selama setahun kita, istilahnya seperti itu. Enggak pernah di luar itu. Setahun di sini kami, nyampe dulu di sini, baru ngomong. Kadang-kadang teman-teman warga juga marah sama saya," ujarnya.