Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Data dan informasi yang sudah dikumpulkan pada dua musim terakhir membuat mereka kaya akan informasi yang dibutuhkan untuk mengitari lintasan.
"Ada delapan pembalap, jadi jelas di mana saja yang kinerjanya lebih unggul," ungkap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Misalnya di Sachsenring, Martin sangat kuat di tikungan 8. Sedangkan Marc kuat di tikungan 7, adapun saya sangat kuat di tikungan 9, 10, 11."
"Semakin banyak (tim satelit). semakin banyak data yang Anda miliki dan semakin mudah untuk mengambil langkah," kata Nuvola Rossa.
Keuntungan besar Ducati yang sekarang memiliki tiga tim satelit inilah yang sekarang diusahakan Monster Energy Yamaha.
Pabrikan Iwata itu sudah dua musim menjalani kompetisi sebagai tim semata wayang sejak ditinggal RNF Racing.
Tanpa tim satelit, Yamaha belum pernah lagi mengecap kemenangan di kelas premier.
Tak ayal, mereka benar-benar berusaha menggaet Pramac Racing dengan segala cara, termasuk penawaran dana yang diperkirakan fantastis.
Sebuah langkah yang tidak mudah dilalui Yamaha karena riwayat Pramac yang telah 20 tahun bekerja sama dengan Ducati.
Menurut rencana, Yamaha akan menjadikan Pramac sebagai tim pabrikan kedua.
Mereka akan menyediakan dua motor pabrikan M1 2025 dan sedang memburu dua kandidat pembalap untuk menyusun line-up mereka di musim depan.
Rumor yang beredar, Yamaha sedang mengincar Miguel Oliveira dan Jack Miller, adapun opsi dari pembalap kelas Moto2 adalah Sergio Garcia, Alonso Lopez dan Tony Arbolino.
Baca Juga: Marc Marquez Merendah dan Sadar Diri, Cuma Pantas di 3 Besar Bukan Juara Dunia MotoGP 2024