Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sayap veteran timnas Spanyol, Jesus Navas, di ambang pemecahan rekor sebagai pemain tertua yang pernah menjuarai Piala Eropa.
Timnas Spanyol memperebutkan trofi Euro 2024 dengan menghadapi Inggris.
Laga puncak akan digelar di Olympiastadion Berlin, Minggu (14/7/2024) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Partai versus timnas Inggris akan istimewa bagi Jesus Navas.
Pemain sayap La Furia Roja bisa memecahkan rekor bersejarah di Piala Eropa.
Dalam usia 38 tahun, 7 bulan, dan 23 hari, Navas berpeluang menjadi pemain tertua yang tampil di final kejuaraan ini.
Rekor sebelumnya tercatat atas nama Jens Lehmann.
Mantan kiper timnas Jerman itu berusia 38 tahun, 7 bulan, dan 19 hari saat mentas di final Euro 2008 versus negaranya Navas, Spanyol.
Adapun kalau sanggup membantu Tim Matador kalahkan Inggris, Navas akan menjadi pemain tertua yang pernah tampil di final untuk sebuah tim juara.
Rekor spesifik ini masih dipegang Arnold Muehren, yang terjun membantu Belanda juara edisi 1988 dalam usia 37 tahun dan 23 hari.
Kalaupun tidak diberi kesempatan tampil di Berlin nanti, Navas juga tetap dapat memecahkan rekor sebagai pemain tersepuh yang memperkuat tim juara turnamen ini.
Rekor lama menjadi milik Ricardo Carvalho, yang absen di final Euro 2016, tapi tetap tercatat sebagai kontingen Portugal yang meraih trofi bersama Cristiano Ronaldo dkk.
Copa Mundial 2010 ✅
Euro 2012 ✅
Nations League 2023 ✅El niño Jesús Navas ???????????? pic.twitter.com/OuXpTRDMxQ
— Copa Mundial FIFA ???? (@fifaworldcup_es) June 18, 2023
Catatan mana pun yang ditorehkan, Jesus Navas yang jelas akan menjalani momen emosional di Berlin.
Dia sudah mengonfirmasi bahwa duel tersebut adalah ajang perpisahan dengan tim nasional.
Eks winger kilat Manchester City bersiap undur diri dari skuad La Furia Roja selepas Euro 2024.
Ia akan menghabiskan sisa karier untuk membantu klubnya, Sevilla, hingga selesai kontrak Desember tahun ini.
"Berada di sini sebagai pemain 38 tahun rasanya unik dan luar biasa," ujar Navas, dikutip dari laman The Athletic, sembari mengakui dirinya menahan sakit karena cedera dalam penampilan di turnamen ini.
"Saya bersemangat tentang segala hal yang saya lakukan dalam sepak bola dan tim nasional."
"Semuanya menyakitkan, tapi ini tentang memberikan segalanya yang Anda punya."
"Anda harus siap mati untuk setiap momen di sini, buat tim dan negara Anda."
"Ini hal terbesar dan saya sangat bangga," kata pemain kelahiran 21 November 1985.
Navas memang spesial. Kalau mampu juara di Berlin, koleksi medalinya semakin komplet.
Sebelumnya, dia juga termasuk kontingen Spanyol yang memenangi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012, plus UEFA Nations League 2023.
Spain 2010
Jesus Navas still going strong ???????? pic.twitter.com/MCmRe0iwUY
— My Greatest 11 (@MyGreatest11) July 9, 2024
Navas menjalani debut tim nasional pada 2009 dan sempat tak mencicipi laga sama sekali antara periode 2015-2018 dan 2021-2022.
Wajar apabila koleksi caps miliknya baru 56 partai (plus 5 gol) kendati sudah berseragam La Furia Roja sejak 15 tahun silam.
Luis de la Fuente menyertakan dia kembali ke skuad.
Pertambahan usia memaksa Navas melakoni perubahan peran dari seorang winger natural menjadi bek sayap.
Tapi kontribusinya tetap bernilai untuk tim di lapangan maupun ruang ganti sebagai salah satu pemimpin.
Saking panjang bentangan karier Navas, dia faktanya berusia lebih sepuh dari ayah rekan setimnya sendiri, Lamine Yamal.
Yamal, Si Bocah Sakti yang baru merayakan ulang tahun ke-17 pada Sabtu (13/7/2024), merupakan anak dari Mounir Nasraoui.
Mounir sendiri lahir pada 1992, sekarang berusia 32 tahun, yang artinya lebih muda 6 tahun dari Jesus Navas.
Ketika Navas menjalani debut timnas Spanyol, Yamal baru berusia 2 tahun!