Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Keuntungannya membuat mental kami naik, karena memang itu yang dibutuhkan sekarang. Di Grand Final memang yang dipertandingkan bukan cuma fisik, bukan cuma teknik, tapi mental juara."
"Jadi, siapa yang mentalnya kuat, dialah yang akan juara," ucap Yolla lagi.
Khusus bagi Yolla, ini adalah final Proliga ketiganya bersama tim yang berbeda setelah Bandung bjb Tandamata (2022) dan Jakarta Pertamina Fastron (2023).
Sebuah prestasi yang sangat istimewa bagi pemain berusia 30 tahun itu. Yolla sendiri juga tidak menyangka mampu memperkuat tiga tim berbeda yang tiga-tiganya melaju ke final dalam tiga musim beruntun.
"Tidak ada rahasianya," jawab Yolla. Mungkin karena keberuntungan di pihal Yolla Yuliana, hahaha," ucap dia bercanda.
"Apalagi tahun ini saya kembali membela PLN. Memang dari diri sendiri ada itikad ingin membawa PLN Masuk lagi ke final," ucap dia.
Berhasil ke final tak lantas membuat Yolla terlena. Sekarang, yang paling diwaspadai adalah bagaimana menjaga motivasi dan kondisi kesehatan rekan satu timnya.
Maklum, di babak reguler sebelumnya, Electric PLN sempat diuji dengan kondisi sebagian pemain yang sakit hingga performa mereka kurang maksimal.
"Kondisi, Alhamdulillah masih oke semua apalagi besok ada waktu istirahat satu pekan," kata Yolla.
"Semoga tidak terjadi hal-hal aneh seperti kemarin. Karena kemarin sakit satu sakit semua di tim. Semoga di Grand Final nanti tidak ada hambatan apapun," harap pemain yang juga berposisi sebagai kapten tim itu.