Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Jepang Anggap Timnas Indonesia Ancaman Baru dan Waspadai Teror Suporter di SUGBK
Pengelola GBK mengadopsi teknologi yang suda diimplementasikan di negara tetangga yakni Singapura dan sudah sukses.
“Dengan berbagai pertimbangan termasuk perlindungan cagar budaya, maka modernisasi pemeliharaan rumput yang paling sesuai untuk GBK adalah teknologi yang diimplentasikan di Singapura,” ujar Hadi Sulistia sebagaimana keterangan yang diterima BolaSport.com, Minggu.
“Mereka membutuhkan waktu 7 tahun proses uji coba sebelum menemukan teknologi yang saat ini mereka terapkan,” ucapnya.
“Alhamdulillah, sejauh ini mereka sangat terbuka untuk berbagi pengalaman.”
“Namun demikian, untuk melakukan modernisasi tersebut diperlukan persiapan nursery yang memadai dan pengadaan peralatan khusus yang memerlukan waktu minimal 1 tahun.”
Baca Juga: Prioritaskan Agenda Timnas Indonesia, SUGBK Batasi Terima Event Non Olahraga
Hadi mengaku bahwa GBK akan terus mengupayakan peningkatan kualitas untuk layanan publik termasuk didalamnya mengelola kawasan secara multifungsi sesuai tata kelola dan prinsip-prinsip Badan Layanan Umum.
“Pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK ini merupakan bagian dari komitmen manajemen dalam rangka menghadirkan layanan terbaik bagi publik,” tutur Hadi.
“Sebagai BLU, GBK melakukan optimalisasi pemanfaatan aset milik negara demi memenuhi kebutuhan akan venue olahraga, edukasi, hiburan, hingga kegiatan kenegaraan,” pungkasnya.