Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Erick Thohir Pastikan Piala Presiden Tak akan Jadi Piala FA-nya Indonesia

By Wila Wildayanti - Senin, 15 Juli 2024 | 21:45 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang memberikan keterangan kepada awak media di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2024). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bahwa Piala Presiden tak akan bisa dijadikan Piala FA versi Indonesia atau jadi turnamen tahunan tersebut.

Piala Presiden merupakan turnamen pramusim yang akhirnya kembali digelar setelah tahun lalu vakum.

Namun, akhirnya Piala Presiden 2024 digelar sebagai persiapan tim jelang Liga 1 2024/2025.

Walaupun sebelumnya turnamen pramusim ini sebenarnya sempat tak akan digelar.

Akan tetapi, akhirnya Piala Presiden 2024 ini digelar.

Baca Juga: Tak Hanya di Liga 1, Erick Thohir Pastikan Piala Presiden 2024 Digelar Tanpa Suporter Tandang 

Setelah Piala Presiden 2024 dipastikan digelar, tak sedikit pihak yang bertanya-tanya apakah PSSI bisa mengubah turnamen ini sebagai Piala FA versi Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia terakhir kali memiliki turnamen ekuivalen Piala FA pada tahun 2018/2029 yaitu dikenal dengan nama Piala Indonesia.

Namun, setelah itu Piala Indonesia atau turnamen tahunan ini belum juga digelar kembali.

Oleh karena itu, alih-alih hanya fokus pada turnamen pramusim, banyak pihak yang menilai akan lebih bagus apabila ini jadi turnamen tahunan seperti Piala Indonesia.

Piala Indonesia itu merupakan turnamen resmi sepak bola Indonesia di bawah PSSI dan turnamen ini akan mempertemukan seluruh klub sepak bola dari berbagai tingkat kompetisi.

Namun, untuk Piala Presiden ini digelar bukan di bawah agenda resmi PSSI.

Erick Thohir mengatakan bahwa Piala Presiden tak akan bisa dijadikan seperti Piala FA-nya Indonesia.

Baca Juga: Tak Ada TC Jangka Panjang, Ini Permintaan Erick Thohir ke Klub Buat Pemain Berlabel Timnas Indonesia

“Saya mau setiap hari ada pertandingan,” ujar Erick Thohir menanggapi pertanyaan soal Piala Presiden dijadikan turnamen tahunan.

“Tapi realitasnya tidak mungkin, karena begini, 365 hari kita paksakan pemain untuk main, tidak mungkin,” ucapnya.

“Ada cedera, ada macam-macam.”

Orang nomor satu di PSSI itu mengatakan bahwa pemain pasti akan sangat capek dan beresiko cedera apabila dipaksa terus menjalani pertandingan.

Belum lagi agenda AFC, AFF, hingga SEA Games.

“Belum lagi kalender, hari ini AFC membuka Champions League-nya tiga strata, AFF buat juga pertandingan, SEA Games, Asian Games, liga kita,” tegas Erick.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa saat ini yang terpenting dan tak bisa diganggu yakni kompetisi dan jadwal timnas Indonesia.

Ia mengatakan bahwa saat ini PSSI dan berbagai pihak secara perlahan mulai memperbaiki kompetisi yang ada.

Baca Juga: Erick Thohir Temui Kapolri Bersama PT LIB Bahas Kalender Timnas Indonesia dan Liga 1 untuk 3 Tahun Ke Depan 

Pasalnya, sejak awal ia pun ingin bisa mengangkat kualitas kompetisi Indonesia bisa naik dengan baik ke depannya.

“Dulu tim nasional tidak dapat slot. FIFA matchday saja tidak berhenti,” jelas Erick Thohir.

“Sekarang mandatory, timnas adalah ujung tombak membangun bangsa kita, merah putih kita,” tegasnya.

"Kalau nanti ada slot-slot yang bisa dilakukan, welcome (silahkan), tetapi catatannya tidak mungkin pemain kita terus main 365 hari. Talent pool kita belum tebal.”

Mantan pemilik Inter Milan tersebut pun menyingung soal timnas Indonesia.

Menurutnya saat ini kebutuhan timnas Indonesia belum sesuai harapan.

Sejak tahun lalu, Erick Thohir terus menekankan bahwa ia ingin timnas Indonesia memiliki minimal 150 pemain dengan strata atau kualitas yang sama.

Baca Juga: Erick Thohir Instruksikan Perbaikan Liga 1, Tak Ada Ruang untuk Match Fixing

Akan tetapi saat ini masih belum semua, karena untuk timnas Indonesia baru hanya dua kali sebelas, dan untuk pemain muda malah masih kurang.

“Kalau di Brasil, Argentina, Inggris, lahir terus,” tutur Erick.

“Hari ini kita kumpulkan 150 talent pool aja tidak dapat.”

“Timnas senior baru 2x11, tim U-23 mungkin 2x11 saja belum. Untuk di U-16 cuma starter ditambah dua tiga orang di bench.”

“Itu kalau kumulatif belum 150, paling baru 60, artinya ada 90 yang harus kita cari," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P