Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Rio Waida Terpisah dari Kontingen Indonesia, Sendirian Hadapi Gunung Tengkorak Saat Kompatriot di Prancis

By Ardhianto Wahyu - Jumat, 19 Juli 2024 | 19:15 WIB
Surfer Indonesia, Rio Waida, memastikan lolos ke Olimpiade 2024 Paris saat tampil pada International Surfing Association (ISA) World Surfing Games 2024 di Arecibo, Puerto Rico. (DOK. PB PSOI)

"Dari New Zealand baru ke Tahiti. Lebih dari 20 jam sama transitnya," imbuhnya.

Lantas, kenapa Teahupo'o? Teahupo'o memiliki salah satu ombak yang paling menantang dalam olahraga selancar ombak dengan tinggi gulungan air bisa mencapai 7 meter.

Teahupo'o bahkan juga dianggap berbahaya.

Jika tidak hati-hati, peselancar bisa menghantam terumbu karang yang berada tidak jauh di bawah permukaan air laut dengan keras.

Saking berbahayanya, mengutip laman resmi Olympics.com, dalam bahasa setempat Teahupo'o diartikan sebagai "gunung tengkorak".

Untungnya, sejak Teahupo'o menjadi tuan rumah ajang selancar ombak tingkat dunia Tahiti Pro pada 1999, belum pernah ada kasus kematian yang terjadi saat perlombaan.

Selain itu, kondisi ombak di Teahupo'o juga dianggap ideal untuk perlombaan ketika Olimpiade Paris berlangsung pada musim panas.

"Prancis adalah tempat yang indah dan ada banyak pantai yang hebat di sana," kata Presiden USA Surfing, Greg Curse, dilansir dari New York Times.

"Akan tetapi, saat Olimpiade berlangsung, akan sangat sulit untuk mendapatkan ombak yang bagus," imbuhnya.

PB PSOI
Surfer Indonesia, Rio Waida, berpose setelah memastikan diri ke Olimpiade Paris 2024.