Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Cara Juara Dunia asal Jepang Olah Rasa Putus Asa Jadi Pelecut Semangat Setelah Senasib dengan Apriyani/Fadia

By Nestri Y - Selasa, 23 Juli 2024 | 13:15 WIB
Ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, saat tampil pada Indonesia Open 2024 (BAY ISMOYO/AFP)

Namun, sebagaimana tipikal para pemain asal Jepang, tidak ada kata menyerah dalam kamus Juara Dunia 2018 dan 2019 tersebut.

Mendapatkan grup sulit sebisa mungkin dijadikan pelecut semangat bagi Matsumoto/Nagahara.

Karena dengan mengetahui lawan-lawan sulit itu, Matsumoto merasa dirinya dan Nagahara justru menjadi tidak lengah sejak awal.

"Kami berdua telah mempersiapkan diri dengan baik sejauh ini, jadi kami harus percaya pada hal itu dan berjuang dengan kemampuan terbaik kami di lapangan," kata Matsumoto.

"Saya pikir kami akan gugup, tetapi saya akan memasuki pertandingan tanpa memikirkan hal-hal lainnya."

"Kami akan fokus dengan tujuan kami, melakukan apa yang harus dilakukan. Saya berharap kami dapat menerapkan permainan yang sesuati kami inginkan," ucapnya lagi.

Sementara, Nagahara lebih termotivasi dari kesempatan kedua yang dia dapatkan.

Maklum, dalam debut mereka pada Olimpiade Tokyo 2020, menjadi tuan rumah dan salah satu favorit, mereka justru kandas sebelum laga perebutan medali.

"Saya sudah sampai sejauh ini di Paris untuk mengobati kekecewaan yang terjadi di Olimpiade Tokyo," kata Nagahara.

"Jadi, tugas pertama saya sekarang adalah menuntaskan semuanya dan kembali ke Jepang (dengan hasil bagus)."