Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Klub Liga Prancis yang bisa dianggap memunculkan Zinedine Zidane di jagat sepak bola, FC Girondins de Bordeaux, akhirnya menerima nasib mereka dinyatakan bangkrut.
Zidane adalah jebolan akademi Cannes yang melakukan debut profesionalnya bersama klub tersebut pada 1989.
Pada musim pertamanya di Cannes, legenda sepak bola Prancis itu langsung membawa klubnya untuk kali pertama lolos ke kompetisi antarklub Eropa.
Kala itu Cannes meraih tiket ke Piala UEFA setelah finis di peringkat 4 klasemen Liga Prancis.
Namun, nama Zidane baru benar-benar mendunia setelah dia memperkuat Bordeaux pada selang 1992-1996.
Mencetak 39 gol dalam 179 laga, Zidane bersama pemain Bordeaux yang lain seperti Bixente Lizarazu dan Christophe Dugarry membuat kejutan besar.
Zidane membawa klub tersebut menjuarai Piala Intertoto 1995 dan menjadi runner-up Piala UEFA 1995-1996.
Di Piala UEFA musim itu, Zidane dkk. antara lain menyingkirkan AC Milan yang memiliki tim super karena diperkuat Roberto Baggio, George Weah, Franco Baresi, Paolo Maldini, dan Alessandro Costacurta.
Pada 1996-1997, Zinedine Zidane dipinang klub top Liga Italia dan Eropa, Juventus.
Yang terjadi selanjutnya adalah sejarah.
Zidane berkembang menjadi salah satu pesepak bola terbaik yang pernah muncul di dunia.
Juga memperkuat Real Madrd pada selang 2001-2006, Zidane menjuarai nyaris semua trofi yang bisa didapatkannya bersama klub.
Dari juara Liga Italia, Supercoppa Italiana, Liga Spanyol, Supercopa de Espana, Liga Champions, Piala Super Eropa, sampai Piala Interkontinental.
Zidane juga memenangi Ballon d'Or 1998 dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA 1998, 2000, serta 2003.
Setelah pensiun sebagai pemain, Zinedine Zidane juga sukses menjadi pelatih.
Pria kelahiran 23 Juni 1972 ini berhasil membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions 3 kali berturut-turut pada 2016-2018.
Semua kesuksesan Zidane itu tak bisa dilepaskan dari hasil didikan Bordeaux.
Namun, sekarang klub yang memunculkan Zidane di peta sepak bola dunia itu tidak bernasib sebagus sang mantan pemain.
Pada Kamis (25/7/2024), Bordeaux akhirnya menerima nasib dinyatakan bangkrut dan menghilang dari sepak bola profesional.
Bordeaux sudah mengalami kesulitan keuangan sejak 2021.
Pandemi COVID-19 dan kehilangan sponsor membuat Les Girondins ditempatkan di bawah pengawasan badan administrasi.
Di akhir musim 2021-2022, Bordeaux terdegradasi ke Ligue 2 setelah finis di posisi juru kunci klasemen Ligue 1.
DNCG, badan pengawas finansial sepak bola di Prancis, bahkan mendegradasi Bordeaux ke Championnat National.
Championnat National adalah Divisi 3 Liga Prancis yang bisa diikuti klub profesional, semipro, dan amatir.
Kala itu Bordeaux masih bisa menyelamatkan diri setelah banding mereka diterima sehingga klub dikembalikan ke Ligue 2.
Akan tetapi pada akhir musim 2023-2024, dengan kondisi finansial yang tidak membaik lantaran defisit 42 juta euro, Bordeaux kembali didegradasi secara administratif oleh DNCG ke Championnat National.
Kali ini Bordeaux menyerah.
Mereka tadinya berharap klub dibeli oleh konglomerasi Amerika Serikat yang juga memiliki Liverpool, Fenway Sports Group.
Namun, Fenway menarik proposalnya sehingga Bordeaux gagal mendapatkan dukungan finansial yang mereka harapkan.
Klub juara Liga Prancis 6 kali itu telah menginformasikan kepada Federasi Sepak Bola Prancis bahwa mereka melepaskan status sebagai klub profesional.
Kontrak seluruh pemain sudah diputus dan pusat latihan tim ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.
Dalam pernyataannya, Bordeaux menyatakan masih akan mempromosikan akademinya dan berharap bisa bermain di Championnat National pada musim 2024-2025.
Berdiri sejak 1920 dan menjadi profesional pada 1937, Bordeaux kini tinggal sebuah kenangan.
Selain Zinedine Zidane, klub ini juga banyak melahirkan pemain top lain.
Di antaranya adalah Aurelien Tchouameni dan Jules Kounde, yang muncul dari akademi Bordeaux.
Juga ada pemain-pemain legendaris yang pernah memperkuat Les Girondins seperti Alain Giresse, Ulrich Rame, Jean Tigana, Lilian Laslandes, Bernard Lacombe, dan Pauleta.