Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Tak Perlu Pesimis, Unggulan No 1 Diperingatkan Belum Tentu Juara

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 26 Juli 2024 | 10:30 WIB
Pasangan ganda putra China, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada babak final Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6/2024). (PBSI)

Hal serupa juga terjadi pada Olimpiade London 2012, duet Mohammad Ahsan/Bona Septano harus terhenti pada babak perempat final.

Praktis masa kejayaan ganda putra Indonesia pada Olimpiade tercipta pada tahun 2008 di Beijing, China.

Saat itu, Hendra Setiawan bersama mendiang Markis Kido berhasil mempersembahkan medali emas untuk Merah-Putih lewat pertandingan heroik usai mempermalukan ganda putra tuan rumah.

Catatan tersebut bisa jadi memberikan beban tersendiri bagi Fajar/Rian untuk bisa mengembalikan martabat ganda putra Indonesia di kancah Olimpiade.

Apalagi mereka gagal total pada turnamen terakhir sebelum Olimpiade usai kandas pada babak pertama Indonesia Open.

Meski begitu, Fajar/Rian tak perlu pesimis karena Olimpiade tentunya berbeda dengan turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh BWF.

Potensi kejutan lebih besar terjadi pada pertandingan sekelas pesta olahraga paling bergengsi di dunia itu.

Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China, Zhang Jun, bahkan mengungkapkan status unggulan nomor satu belum tentu bisa berdiri di podium tertinggi.

Berkaca ke edisi terakhir, pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berstatus unggulan nomor satu justru terhenti pada perempat final.

Dari sektor ganda campuran, unggulan kesatu Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong juga gagal meraih medali emas usai kalah pada laga final.