Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pedro Acosta Beri Kesimpulan Drama Ducati antara Jorge Martin dan Marc Marquez: 'Si Jahat' Selalu Punya Keuntungan

By Delia Mustikasari - Jumat, 26 Juli 2024 | 10:15 WIB
Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, dan Marc Marquez merayakan podium sprint race MotoGP Valencia 2023 di Sirkuit Ricardo Tormo, Sabtu (25/11/2023). (JAVIER SORIANO/AFP)

"Saya yakin dia ingin menunjukkan kemampuannya dan ini adalah kesempatan untuk menang dengan motor lain," ucap Acosta.

Ini bukan satu-satunya perubahan yang dibicarakan Acosta. KTM menutup kedua timnya setelah MotoGP Italia, mengonfirmasi Enea Bastianini dan Maverick Vinales di Tech3.

Kedua pembalap akan memiliki material pabrikan KTM, jadi Acosta sangat optimis tentang tahun depan. Namun, keputusan Vinales benar-benar mengejutkan bagi pembalap 20 tahun itu.

"Sebenarnya saya tidak menyangka. Dari apa yang saya baca, saya sangat mengharapkan Bastianini, tetapi saya tidak mengharapkan Maverick," aku Acosta.

"Saya mengharapkannya dari merek lain. Saya pikir jajaran pembalap yang paling bisa membuat lawan takut tentu saja milik kami."

"Tim ini adalah gabungan empat pembalap terkuat yang dimiliki KTM sejak mereka berada di MotoGP."

Kedatangan Acosta pada MotoGP telah menjadi sebuah revolusi baik di dalam maupun di luar paddock.

Pembalap asli Murcia, Spanyol itu masuk kelas atas melalui pintu depan, menunjukkan potensi besar dan meraih podium pada balapan kedua musim ini di Portimao, Portugal.

Namun setelah MotoGP Prancis 2024 segalanya berubah bagi pembalap KTM Tech3 Gasgas yang mulai mengalami kekurangan hasil.

Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa Acosta merupakan salah satu pembalap yang mengukir sejarah selain hasil.