Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, akan berupaya tampil semaksimal mungkin pada Olimpiade Paris 2024.
Axelsen memegang status juara bertahan tunggal putra, tetapi dia datang dengan kondisi fisik yang sudah menurun kali ini.
Mantan pemain nomor satu itu mengalami juga banyak mengalami penurunan jika bicara soal hasil.
Dia lebih banyak terhenti sebelum babak-babak ke fase akhir turnamen.
Axelsen juga sempat mundur di tengah-tengah turnamen saat sudah mencapai babak semifinal Singapore Open.
Pencapaian terbaiknya pada tahun ini adalah dengan menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 yakni Malaysia Masters.
Dia juga tak berpartisipasi pada ajang Indonesia Open, turnamen yang bertaraf Super 1000.
Beberapa kali absen pada turnamen juga akhirnya membuat takhta Axelsen sebagai pemain nomor satu dunia harus kandas.
Pencapaian 132 pekan Axelsen menjadi raja bulu tangkis tunggal putra digusur oleh pemain China, Shi Yu Qi.
Catatan tersebut membuat Axelsen kurang diunggulkan untuk bisa mempertahankan medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Legenda tunggal putra China, Lin Dan, mengatakan bahwa akan sulit bagi Axelsen untuk kembali meraih medali emas.
Lin Dan tentunya menjagokan wakil dari negaranya sendiri yakni Shi Yu Qi.
"Saya pikir satu hal yang paling menguntungkan bagi Si Yu Qi, dia akan mencari kesempatan dan peluang untuk meraih medali emas," kata Lin Dan, dilansir BolaSport.com dari Aiyuke.
"Jika situasinya sangat ketat. Axelsen akan ingin mempertahankan (medali emas), yang akan sulit di olimpiade," ujarnya.
Super Dan masih menjaga rekor sebagai satu-satunya pemain tunggal putra yang berhasil meraih medali emas dalam dua edisi beruntun Olimpiade yakni Beijing 2008 dan London 2012.
Meski begitu, Axelsen tetap optimis bahwa dirinya akan mampu mengeluarkan performa terbaiknya.
Dia akan tampil dengan menganggap bahwa Olimpiade Paris akan menjadi penampilan terakhirnya di Olimpiade.
"Yah, kuharap tidak. Itu bisa berpotensi," kata Axelsen ketika ditanya apakah Olimpiade Paris menjadi Olimpiade terakhirnya.
"Saya akan bermain seperti ini adalah Olimpiade terakhir saya," ujarnya seperti yang dilansir BolaSport.com dari Sport TV2 Denmark.
"Tetapi jika saya berada dalam posisi ketika kualifikasi Olimpiade 2028 dimulai di LA (Los Angeles, red) dan saya masih kompetitif di turnamen-turnamen terbesar, maka tidak menutup kemungkinan saya masih akan berada di peringkat dunia."
"Tapi mungkin saja ini adalah Olimpiade terakhir saya,” kata Axelsen.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Tak Perlu Pesimis, Unggulan No 1 Diperingatkan Belum Tentu Juara
Axelsen masih meyakini bahwa ia masih memiliki kesempatan untuk tampil pada Olimpiade 2028 yang akan dihelat di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
"Ya. Saya harus mempercayainya. Saya tidak ingin memiliki pikiran untuk berhenti dan “bagaimana jika”..." ujarnya.
"Lalu saya pikir itu masuk ke dalam kepala Anda dan mempermainkan Anda. Jadi, di kepala saya, saya belum hampir berhenti."
"Meski begitu, saya masih merasa masih memiliki banyak kemampuan bulutangkis yang tersisa dalam diri saya, jadi ini bukan hanya sekedar masa lalu. Saya yakin akan hal itu,” kata Axelsen tegas.
Kendati demikian, Axelsen juga tak memungkiri bahwa hasil yang dia dapat pada enam bulan pertama di tahun 2024 ini sempat mempengaruhinya untuk pensiun.
Apalagi saat ini Axelsen tepat sudah menginjak usia kepala tiga.
“Jelas, ketika Anda berjuang keras dengan tubuh Anda, dan masalah demi masalah datang silih berganti dan seterusnya, jelas bahwa beberapa hari Anda berpikir ‘persetan dengan semuanya’," ujar Axelsen.
Namun, Axelsen mencoba melawan pikiran itu dan dijadikan sebagai tantangan.
"Tapi tidak, pada akhirnya, saya percaya bahwa saya bisa mengatasi tantangan yang saya alami," ucap Axelsen.
"Saya pikir saya sudah berada di jalur yang tepat. Dan itu adalah sesuatu yang tidak saya pikirkan saat ini,” ujar Axelsen.