Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong benar-benar memberikan dedikasi penuh untuk Timnas Indonesia.
Empat tahun dia berikan untuk membangun Skuad Garuda menjadi lebih baik dan berada di level berbeda.
Selanjutnya Shin akan memimpin timnya untuk berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, penyakit pleuritis memaksanya untuk beristirahat sementara di Korea Selatan.
Menariknya, Shin sempat ingin buru-buru meninggalkan rumah sakit karena segera ingin bertugas di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Tak Tega Tinggalkan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Tolak Tawaran Latih Klub Korea Selatan
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dia memiliki jadwal yang cukup padat.
Selain di Timnas senior, dia memimpin Timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024 dan play-off Olimpiade 2024.
Shin sebenarnya sudah memprediksi bahwa kondisinya akan kurang fit.
"Saya tidak memiliki waktu untuk beristirahat antara final Asia di Paris dan pertandingan A pada bulan Juni."
"Saya kelelahan karena tidak memiliki hari libur."
"Saya mengalami batuk dan demam sebelum pertandingan A pada bulan Juni," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari laman Sport Chosun.
Pelatih berusia 53 tahun ini melanjutkan bahwa saat tiba di Korea, tujuan utamanya adalah untuk penyembuhan.
Apalagi, jadwal padat akan kembali dia jalani selama bertugas di Timnas Indonesia.
Kemudian operasi pleuritis dijalankan selama berada di kampung halaman.
"Saya tidak berpikir kondisi itu akan menjadi masalah besar dan memainkan semua pertandingan."
"Namun ketika tiba di Korea, saya demam dan pergi ke ruang gawat darurat. Paru-paru kiri saya berada dalam kondisi yang serius."
"Mereka mengoperasi saya selama 6 jam. Mereka mengatakan hal itu bisa terjadi ketika Anda stres dan lelah," lanjutnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Target Jangka Pendek dan Panjang Bersama Timnas Indonesia
Shin menambahkan bahwa dia sebenarnya ingin segera kembali ke Indonesia.
Namun, pihak rumah sakit tidak memberikan izin karena dia harus menjalani pemulihan.
Dia juga mengapresiasi sikap PSSI yang memberikan waktu agar semua proses tersebut bisa dijalani dengan baik.
"Saya ingin segera kembali karena jadwal Timnas Indonesia. Tetapi pihak rumah sakit menahan saya."
"Federasi Sepak Bola Indonesia memahami situasi tersebut dan sangat perhatian," tutupnya.