Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kontroversi Tinju Putri Olimpiade Paris 2024 karena Partisipasi 2 Atlet Diduga Laki-laki, Indonesia Pernah Kena Getahnya

By Ardhianto Wahyu - Rabu, 31 Juli 2024 | 11:53 WIB
Petinju Taiwan, Lin Yu Ting, berpose dengan medali emas kelas 54-57kg putri Asian Games Hangzhou 2022. Lin menjadi 1 dari 2 petinju yang disorot partisipasinya di Olimpiade Paris 2024 karena pernah dinyatakan laki-laki dalam tes kelamin. (ISHARA S. KODIKARA/AFP)

Partisipasi atlet laki-laki di kompetisi putri telah menjadi kontroversi, lebih-lebih setelah upaya penegakan hak bagi atlet transgender untuk bertanding.

Di satu sisi atlet transgender ingin bertanding sesuai gender di mana mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri.

Sementara menurut penelitian ilmiah, atlet laki-laki memilki keunggulan dalam hal fisik, terutama setelah mengalami pubertas, meski telah menjalani operasi kelamin.

Ketidakadilan dalam segi fisik ini pula yang menyebabkan penolakan partisipasi atlet transpuan dari atlet-atlet putri 'tulen'.

Melarang partisipiasi atlet yang terlahir laki-laki menjadi bentuk pelindungan terhadap atlet-atlet putri untuk berlomba secara adil.

Sejumlah federasi kemudian mencari jalan tengah seperti syarat terapi hormon untuk menekan level testosteron hingga menyediakan kategori khusus.

Meski begitu, cara-cara demikian tetap mendapatkan tentangan dari kubu pro-partisipasi atlet transgender karena dianggap sebagai bentuk diskriminasi.

BUDA MENDES/AFP
Petinju Aljazair, Imane Khelif, merayakan kemenangannya atas Mariem Homrani Ep Zayan dari Tunisia dalam babak 16 besar kelas ringan (57-60kg) putri Olimpiade Tokyo 2020 di Kokugikan Arena, Tokyo, 30 Juli 2021.

Sementara bagi atlet yang dituding laki-laki seperti Khelif, larangan bertanding merupakan bagian dari konspirasi.

Khelif tadinya tidak mendapatkan masalah. Di Olimpiade Tokyo 2020, dia dapat mewakili Aljazair di nomor 60kg putri tetapi gagal mendulang medali karena terhenti di perempat final.

"Beberapa pihak tidak ingin Aljazair memenangi medali emas," katanya setelah huru-hara di Kejuaraan Tinju Dunia Putri IBA 2023.

"Ini adalah sebuah konspirasi dan sebuah konspirasi yang besar, dan kami tidak akan berdiam diri karena hal ini," imbuhnya.

Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Penentuan Mendebarkan Sektor Tunggal, Jonatan dan Anthony Ginting Lakoni Duel Mencekam

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P