Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengakuan Si Biang Kerok Kerusuhan Laga Prancis vs Argentina di Olimpiade 2024

By Ade Jayadireja - Sabtu, 3 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Enzo Milot (12) usai membawa Prancis mengalahkan Argentina pada perempat final Olimpiade 2024. (ROMAIN PERROCHEAU / AFP)

"Saya merayakan kemenangan di depan bangku mereka, ya, itu sedikit mengejek," ujar Millot seperti dikutip BolaSport.com dari L'Equipe.

"Akan tetapi, wasit terlalu kasar memberi saya kartu merah."

"Kami berada dalam euforia, ini permainan yang adil, ini sepak bola. Jika wasit tidak mengerti hal tersebut, medali emas sudah dekat," kata pemain VfB Stuttgart itu.

Tindakan Millot bukanlah tanpa dorongan.

Dia mengaku terprovokasi dengan perlakuan Enzo Fernandez setelah membawa Argentina juara Copa America 2024.

Dalam sebuah momen selebrasi, Fernadez dan beberapa anggota Albiceleste menyanyikan lagu bernada rasis untuk pemain Prancis yang memiliki keturunan Afrika.

Perilaku tersebut lantas membakar api peperangan antara kedua timnas.

"Kami harus memikirkannya, itu memberi kami semangat," ucap Millot.

"Begitu kami melihat gambaran kejadiannya, kami senang bisa melawan mereka."

"Ini perang yang bagus antara dua negara," tutur Millot.

Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Prancis atas Argentina.

Gol tunggal dari Jean Mateta membawa pasukan muda Les Bleus melenggang ke semifinal untuk menantang Mesir.

Namun, Millot tak bisa berpartipasi dalam babak empat besar karena hukuman kartu merah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P