Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Kalau kita hitung dari Bahrain dan langsung ke China, kalau pakai komersial 30 jam, itu artinya kita total dari transit dan yang lain sebagainya,” ucapnya.
Menurutnya, apabila menjalani perjalanan panjang tersebut tentu saja tim asuhan Shin Tae-yong bakal kelelahan.
Untuk itu, agar rencana China gagal, PSSI menyiapkan rencana dengan menggunakan pesawat carter.
Baca Juga: Bukan Marselino Ferdinan, Satu Anak Buah Shin Tae-yong Bakal Hijrah ke Klub Elit Liga Thailand
Namun, untuk carter pesawat ini tentu saja tidak murah menurutnya.
Bahkan biaya untuk menyewanya sangat tinggi dari Jakarta ke Bahrain, dan ke Qingdao.
Semua butuh biaya yang tinggi tak hanya sekedar rupiah lagi, tetapi uang yang harus dikeluarkan sudah bentuk dolar.
“Kan capek ini pemain, sementara waktunya cuma lima hari. Kan terpaksa kami cari caranya, carter pesawat,” kata Arya.
“Dan kemarin kita langsung cari carter dan kata pak Ketum (Erick Thohir) cari dan kita dapat dan tanya biayanya, wah mati kita, sembilan digit, itu untuk sekali penerbangan,” ujarnya.
“Jadi kalau cuma berangkat sembilan digit, sembilan digitnya tengah ke atas, sekali jalan itu. Kalau sempat kami ambil Jakarta, Bahrain itu pesawatnya nunggu ya, terus Bahrain ke Qingdao, terus dari Qingdao ke Jakarta bukan rupiah lagi ini.”