Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, kenyataannya harapan dari kapten timnas wanita Indonesia Shafira Ika agar ke depannya turnamen Piala Presiden Wanita bisa diadakan tak akan mudah diwujudkan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa harapan dari Shafira tak mudah diwujudkan karena saat ini tak banyak pemain wanita.
Oleh karena itu, ia tak ingin buru-buru menggelar kompetisi atau turnamen tanpa talenta.
Menurutnya, langkah Piala Presiden 2024 ini justru bagus dengan melibatkan sepak bola wanita agar bisa membangkitkan gairah perempuan untuk bermain sepak bola.
Orang nomor satu di PSSI itu menilai bahwa kompetisi dan turnamen bisa dilakukan apabila talentanya sudah ada.
Erick Thohir tak ingin semua pihak buru-buru karena kompetisi liga untuk sepak bola wanita saja baru direncanakan berlangsung pada 2026.
Dengan rencana Liga Putri baru digulirkan dua tahun lagi, tentu melibatkan sepak bola wanita dalam Piala Presiden 2024 ini sebagai salah satu langkah yang bagus.
Ini menjadi kesempatan menumbuhkan ketertarikan para perempuan untuk bermain sepak bola, sehingga bisa melahirkan bibit-bibit bagus nantinya.
Baca Juga: Curhat Kapten Timnas Wanita Indonesia, Semoga Ada Piala Presiden Wanita
“Nanti (dulu soal Piala Presiden untuk wanita), liganya saja baru mulai tahun 2026. Jangan cepat-cepat,” jelas Erick Thohir kepada awak media di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024).
“Tidak mungkin membangun sepak bola wanita tanpa talenta. Ini talentanya belum ada,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa saat ini di timnas wanita Indonesia bahkan masih dihuni pemain muda karena tak ada talentanya.
Oleh karena itu, saat ini PSSI melalui Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) tengah menyiapkan langkah-langkah penunjang untuk melahirkan pemain-pemain wanita Indonesia.
Sekjen ASBWI Souraiya Farina pada Mei lalu juga telah mengungkapkan bahwa saat ini mereka memiliki data sebanyak 171 klub homogen di seluruh Indonesia.
Mereka mulai mengumpulkan data yang ada di seluruh Indonesia dengan harpaan bisa membangun fondasi dari usia muda hingga senior ke depannya.
Apabila semua bisa berjalan dengan lancar dan baik, tentu saja akan makin banyak pemain perempuan nantinya sehingga kompetisi atau turnamen pun bisa digelar.
Erick ingin para pemainnya ada terlebih dahulu, sehingga ia baru bisa berbicara lebih lanjut soal kompetisi hingga turnamen buat sepak bola wanita Indonesia nantinya.
“Timnas perempuan saja itu 90 persen pemainnya di bahwa 20 tahun. Senior hanya 2-3 orang, talenta full pemain senior pun pemain muda,” tutur Erick.
“Kalau ada liga perempuan, grassroot lagi dilakukan pertandingannya, timnas diseriusin, baru nanti ada Piala Presiden Wanita.”
Untuk itu, langkah yang dilakukan panpel Piala Presiden 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan gairah perempuan untuk bermain sepak bola agar generasi dan prestasi tercipta nantinya.