Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, meminta maaf usai tak mampu mempersembahkan medali dari penampilan kelimanya pada Olimpiade.
Lifter 35 tahun itu terpaksa gagal membawa pulang medali pada kelas 61 kg Olimpiade Paris 2024.
Dari tiga kali percobaan angkatan snatch, Eko gagal di angkatan pertama 135kg, lalu berhasil di angkatan kedua 135kg.
Di angkatan ketiga, Eko yang menaikan angkatan menjadi 139kg kembali gagal.
Eko juga gagal di tiga kali percobaan angkatan clean and jerk 162kg.
Bahkan di percobaan ketiga, Eko sempat terjatuh setelah gagal mengangkat dan langsung memegang paha samping kanannya.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas," kata Eko dalam siaran resmi NOC Indonesia.
"Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," aku Eko.
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali."
"Tetapi, saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir."
Terkait kondisi Eko, Dokter Tim Indonesia Andhika Raspati mengungkapkan bahwa kondisi Eko tidak terlalu parah.
Meski terlihat pincang, kondisi Eko dipastikan baik-baik saja.
"Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu," ucap Andhika.
"Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans, tetapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa berjalan," ucap Andhika.
Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie mengapresiasi penampilan Eko meski tak pulang membawa medali buat Tim Indonesia.
"Tadi selesai pertandingan saya sempat bertemu Eko. Dia bilang mohon maaf belum bisa kasih yang terbaik," ucap Anin.
"Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Eko juga senior tidak muda lagi, lawannya usianya masih muda-muda. Kami berterima kasih kepada Mas Eko yang sudah tampil pada Olimpiade kelima."
Eko merupakan Olimpian dengan empat medali dari empat edisi Olimpiade berbeda.
Dalam debutnya pada Olimpiade Beijing 2008, lifter asal Lampung itu meraih medali perunggu.
Pada Olimpiade London 2012, Eko kembali meraih perunggu. Untuk kali ketiga tampil pada Olimpiade, di Rio de Janeiro 2016, Eko berhasil meraih perak dan mengulang capaiannya di Tokyo 2020.
Sedikitnya ada empat lifter yang tidak bisa melanjutkan clean and jerk di kelas 62kg.
Mereka adalah Ivan Petkov Dimov (Bulgaria), Segio Massidda (Italia), Vinh van Trinh (Vietnam) dan John Febuar Ceniza (Republik Ceska).
Medali emas di kelas 61kg direbut Li Fabin (China) dengan total angkatan 310kg sekaligus memecahkan rekor snatch 143kg atas namanya sendiri.
Medali perak diraih Theerapong Silachai (Thailand) dengan total angkatan 303kg dan perunggu direbut Morris Hampton (Amerika Serikat) dengan 298kg.