Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kondisi Bernard tidak ada masalah dan siap bertanding," kata Dadang Haries Purnomo selaku pelatih, dilansir dari Antaranews.com.
"Saya rasa tidak ada lagi yang kurang, semua dipersiapkan dengan baik untuk bisa masuk 10 besar. Kita saat ini masih atur strategi soal pergantian gear."
Tantangan akan dihadapi Bernard karena dukungan teknis yang kalah mentereng dengan rival-rivalnya di Paris 2024.
Bernard hanya menggunakan sepeda produksi massal sedangkan lawan-lawannya memakai tunggangan yang dirancang khusus sesuai ukuran badan dan preferensi mereka.
Dalam bincang-bincang dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, di kanal Youtube NOC Indonesia, diketahui harga sepeda lomba Bernard 'cuma' sekitar 500 juta rupiah.
Adapun sepeda rivalnya bisa menyentuh angka miliaran. Biayanya bisa begitu mahal karena ada cost untuk penelitian dan pengembangannya.
"Harga sepeda mereka juga menurut saya sudah tidak masuk akal. Bahkan sepeda Jepang ketika rilis ditawarkan ke orang lain kurang lebih Rp 2 milyar," ungkap Dadang.
"Kalau kami saat ini masih memaksimalkan dari performa Bernard dan ditunjang dengan peralatan semampu kita dengan produk yang terbaik."
Bernard fokus dengan kemampuannya sendiri. Dia pun mengincar performa puncak tanpa melihat sepeda dari lawan-lawannya.
"Kalau dari saya sih pengaruh ada cuma tidak terlalu jadi beban buat saya. Yang penting saya, bagaimana caranya performance saya yang terbaik menggunakan sepeda ini saja," katanya.