Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kritik tajam yang dilontarkan An Se-young kepada Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) memasuki babak baru.
Komentar tak terduga diucapkan tunggal putri nomor satu dunia itu tepat setelah momen membahagiakan karena meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Biasanya, wawancara setelah pertandingan atau konferensi pers akan banyak dihiasi kata-kata manis dari atlet berupa ucapan syukur dan terima kasih setelah memenangi suatu kompetisi.
Apalagi, jika kompetisinya sekelas Olimpiade yang mana paling bergengsi.
Namun, jalan berani dan anti-mainstream dilakukan An Se-young setelah ia menaklukkan He Bing Jiao (China) pada final tunggal putri, Senin (5/8/2024) lalu.
Tanpa sungkan, An mengungkap seluruh uneg-uneg yang ternyata sudah lama dia pendam selama berbulan-bulan.
Ada ketidakberesan yang diraskan An pada pelatnas BKA ketika menyikapi cedera lutut yang dia derita sejak Oktober 2023 lalu.
Singkatnya, BKA dianggap An tidak benar-benar serius memberikan perawatan pada atlet yang cedera. Masalahnya terkesan dianggap remeh hingga terjadi kesalahan diagnosis.
Kesalahan diagnosis bisa berakibat sangat fatal.
Karena cedera yang mestinya butuh waktu lama untuk pulih tetapi dipaksakan untuk bertanding, tentu tidak akan membuat kondisinya membaik.
Risiko yang lebih parah pun bisa mengancam.
Belum lagi jika harus menjalani latihan padahal kondisi belum prima untuk dipaksakan berlatih.
BKA sempat merespons bahwa tidak ada permasalahan internal di pelatnas mereka.
Namun pada akhirnya, pernyataan berani An itu membuat Komite Olimpiade dan Olahraga Korea Selatan (KSOC) memutuskan untuk mengambil langkah investigasi.
Tim Audit akan dibentuk jika hasil pemeriksaan di pelatnas BKA ditemukan hal-hal yang memang bermasalah.
"Pernyataan An berkaitan dengan berbagai masalah, termasuk manajemen cedera, sistem pelatihan dan perlindungan atlet," demikian bunyi keterangan KSOC, dikutip dari Hani.co.kr.
"Komite investigasi akan melakukan wawancara untuk mengidentifikasi detailnya dan jika ada masalah yang ditemukan, maka kami akan melakukan audit."
"Kami akan secara menyeluruh memeriska BKA, Pusat Pelatihan Wisma Atlet Nasional dan seluruh tempat yang berkaitan."
"Jika ada masalah di tingkat personel, kami akan mengambil tindakan yang sesuai. Jika ada masalah pada sistemnya, maka akan diperbaiki dengan merevisi peraturan."
Isu permasalahan di internal BKA memang sudah lama terendus, terutama bagi penggemar bulu tangkis yang benar-benar mengikuti problem yang melanda pelatnas Negeri Ginseng itu.
Hanya saja, selama ini belum pernah ada atlet Korea Selatan yang membongkar segala bentuk permasalahan di dalamnya, sampai An Se-young yang memberanikan diri.
Salah satu kasus yang pernah menyeruak adalah aturan aneh BKA untuk melarang atlet non-pelatnas mendaftar ke turnamen BWF sebelum melewati batas usia.
Regulasi mereka membuat Juara Dunia ganda putra, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol, melakukan banding di Pengadilan Tinggi Korea Selatan dan akhirnya menang pada 2018.