Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Prancis pun menjadi negara ketiga sepanjang sejarah bola voli putra yang mampu meraih medali emas Olimpiade secara back-to-back.
Ada jeda 36 tahun antara kesuksesan Prancis dengan penguasa voli putra Olimpiade sebelumnya yaitu Amerika Serikat pada Los Angeles 1984 dan Seoul 1988.
Prancis juga menjadi negara ketiga yang berhasil mencetak medali emas di kandang setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Brasil.
Di jajaran pemain, opposite Prancis, Jean Patry, tampil gemilang dengan mencetak 17 poin dengan rincian 14 attack, 2 blok, dan 1 ace.
Momen menarik tersaji pada akhir set pertama ketika Patry melakukan penyelamatan dengan kaki dan kemudian melakukan spike yang mengunci kemenangan set.
Adapun dari kubu Polandia, kapten sekaligus opposite veteran Bartosz Kurek menjadi pencetak poin terbanyak bagi tim dengan 10 angka (9 attack dan 1 ace).
Bartosz Kurek bukan sosok yang asing bagi penggemar bola voli Tanah Air.
Pasalnya, Kurek pernah menjadi lawan Rivan Nurmulki ketika sama-sama berkiprah di Liga Voli Jepang pada musim 2020-2021 dan 2021-2022.
Kurek bahkan pernah terkena headshot dari spike Rivan dalam pertandingan antara Wolf Dogs Nagoya dan VC Nagano Tridents pada 2021 silam.
Untungnya, tidak ada huru-hara karenanya. Rivan langsung menghampiri Kurek sembari meminta maaf setelah bolanya tak sengaja mengenai kepala lawannya.
VC Nagano yang diperkuat Rivan akhirnya kalah dengan skor 1-3 dalam pertandingan itu.
Selain Rivan, Doni Haryono juga pernah bertanding dengan Kurek dalam kiprahnya di Liga Jepang bareng VC Nagano pada musim 2022-2023.