Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jelang MotoGP Austria 2024, Marc Marquez menyadari bahwa sebagian besar pembalap sudah tidak lagi mengadopsi gaya balapan ala Casey Stoner yang sekarang susah diterapkan.
Gaya balapan Stoner sempat jadi salah satu hal menarik di era kompetisi sekitar 15 tahun lalu.
Juara Dunia 2007 dan 2011 itu punya ciri khas tersendiri setiap melakukan balapan.
Ridin style ala mantan pembalap asal Australia itu paling jelas terlihat ketika melintasi tikungan.
Stoner biasanya akan mengandalkan keseimbangan di bagian depan motor dan sedikit mengangkat ban belakang ketika berbelok.
Aksi drift ala Stoner ini juga sudah kondang di kalangan penggemar MotoGP sejak lama.
Dia mampu melakukan drift dengan sangat mulus tanpa cela.
Namun demikian, jika melihat detail perkembangan MotoGP sekarang, gaya balapan semacam itu sudah jarang terlihat.
Hampir semua pembalap lebih memilih menekan kekuatan di titik pengeraman dan lean angle atau sudut kemiringan mereka.
Serta menjaga space agar tidak terbuka atau melebar ketika bersaing ketat dengan rival di tikungan.
Marc Marquez pun mengungkap alasan logis mengapa gaya balapan Stoner tersebut sudah 'tidak zaman' lagi.
Bukan semata karena gaya-gayaan, tapi juara dunia delapan kali itu menyebut alasan teknis jadi penyebabnya.
"Terutama di titik pengereman dan saat memasuki tikungan, Anda harus melakukan yang diingkan motor, bukan yang Anda inginkan," kata Marquez dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Jika Anda melihat ke masa lalu ada Casey Stoner, bahkan Dani Pedrosa, yang mana mereka selalu meluncur dengan ban belakang dan masuk ke tikungan dengan drift itu."
"Tetapi sekarang, sudah tidak ada lagi kan yang begitu?"
"Kenapa? Karena Anda (bisa) mematikan aerodinamika dan kemudian itu menjadi lebih sulit," tandas pembalap 31 tahun itu.
Pengembangan aerodinamika yang sangat masif di MotoGP memang jadi keuntungan besar terutama Ducati.
Stoner sendiri sempat jadi yang paling vokal menentang pengembangan yang terlalu besar-besaran di aspek ini karena membuat bakat pembalap jadi tertutupi.
"Selama berada di Ducati, saya membuktikan bahwa komponen aerodinamis tidak diperlukan," katanya dikutip dari Speedweek.
"Anda bisa belajar bagaimana menjaga ban depan tetap di aspak meskipun tanpa dukungan aero. Entah itu pergantian gigi cepat atau rem belakang, itulah seninya balapan motor," ucap Stoner.
Adapun di era sekarang ini, para pembalap cenderung sangat terbantu dengan berbagai pengembangan teknis motor MotoGP. Termasuk dari sistem elektronik.
Aksi-aksi para pembalap kelas dunia akan kembali terlihat pada akhir pekan ini di MotoGP Austria 2024 yang digelar di Red Bull Ring, 16-18 Agustus 2024.
Sirkuit tersebut sejauh ini terkenal jadi sirkuit yang ramah untuk para penunggang Desmosedici GP Ducati dengan tujuh gelar juara.
Baca Juga: Bos Dorna Tegas Jawab Peluang Motor Juara Penakluk Rossi dan Marquez Balik ke MotoGP