Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada Japan Open 2024, tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young (Korea Selatan) tidak hadir. Gregoria berharap bisa meraih gelar.
"Semoga mendapat hasil terbaik karena ada beberapa pemain yang tidak ikut juga. Saya belum melihat undiannya. Jadi, saya berharap apa pun hasilnya nanti bisa maksimal," tutur Gregoria.
"Saya ingin melupakan euforia karena kemarin dapat perunggu Olimpiade. Saya ingin mendapar gelar baru lagi. Khawatir seperti kemarin momennya sedang bagus, tetapi takut turun lagi."
"Saya bisa memanfaatkan peforma kemarin agar bisa jadi lebih percaya diri lagi pada Japan Open dan mungkin turnamen selanjutnya."
"Saya tahun ini belum ada gelar. Paling bagus saat final Swiss Open dan Uber Cup, tetapi dihitung karena turnamen beregu. Jadi, tahun ini ingin ada gelar. Semoga saya bisa ada gelar tahun ini supaya ada gelar."
Gregoria juga ingin mendapat gelar pada turnamen mayor seperti Kejuaraan Dunia.
"Semoga percaya diri kemarin bisa dipertahankan, tidak melempem," ujar Gregoria.
Pada Japan Open 2024, Gregoria akan didampingi oleh Indra Wijaya setelah pada Olimpiade, Herli Djaenudin yang membimbing selama Olimpiade Paris 2024.
"Saya tidak perlu adaptasi lagi dengan koh Indra karena dari persiapan Olimpiade beliau membantu juga selama latihan meski tidak di lapangan," aku Gregoria.
"Tetapi saat latihan, beliau memberi program dan masukkan. Jadi tidak harus penyesuaian karena beliau membimbing saat latihan dan lapangan, sama saja."
"Kak Herli perlu istirahat sebentar karena dia bebannya cukup berat mempersiapkan Olimpiade meski kerjanya juga berdua dengan koh Indra."
"Namun, kak Herli mewakili koh Indra. Jadi, mereka bergantian mendampingi ke turnamen."