Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Curhat Fajar/Rian 10 Tahun Bertandem, Teladani Kebangkitan Ganda Putra Taiwan, dan Olimpiade 2028

By Delia Mustikasari - Jumat, 16 Agustus 2024 | 12:58 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berpose usai memastikan diri melaju ke perempat final Olimpiade Paris 2024, Senin (29/7/2024) (Naif Al/NOC Indonesia)

"Mereka bermain sangat lepas sekali ya. Ke depannya, kami harus punya mental seperti itu terutama pantang menyerah dan nothing to lose agar semua kemampuan bisa keluar."

Fajar mengaku belum mengetahui bayangan persaingan setelah Olimpiade Paris 2024.

"Mungkin ada sebagian yang memutuskan pensiun setelah Olimpiade atau menunggu pensiun akhir tahun. Peta persaingan mungkin di awal tahun depan bisa terlihat perubahannya," ucap Fajar.

Kegagalan di Paris membuat Fajar masih memiliki keinginan bersaing empat tahun lagi pada Olimpiade Los Angeles 2028.

"Kalau saya pribadi tidak ada yang tidak mungkin. Kalau melihat histori dari Olimpiade banyak juga yang mengejutkan contohnya adalah kak Greysia di usia 34 tahun bisa juara Olimpiade," tutur pemain 29 tahun itu.

"Tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi. Tetapi, kami tidak mau berekspektasi yang tinggi. Masih banyak pemain-pemain muda yang luar biasa khususnya di Indonesia juga banyak bibit-bibit unggul."

"Semoga mau main atau tidak main kami masih bisa menikmati prosesnya dalam bulu tangkis."

Hal senada juga disampaikan Rian yang mengaku ingin lebih menikmati setiap pertandingan setelah kegagalan pada Olimpiade Paris 2024.

Fajar/Rian selanjutnya akan tampil pada Japan Open 2024, 20-25 Agustus.

"Persiapan Japan open ini tidak seratus persen karena hanya 10 hari setelah Olimpiade kami baru latihan untuk Japan Open," ucap Rian.