Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tepat ketika mereka akan memasang ban, mereka memeriksa tekanan dan katupnya pecah."
"Tim harus segera pergi ke Michelin dan mengganti ban dari satu pelek ke pelek lain sehingga suhu ban menjadi turun."
"Di grid, saya lebih fokus untuk menaikkan suhu, dan saya tidak mengaktifkan perangkat depan dengan benar. Kesalahan saya, tetapi semuanya adalah konsekuensi yakni kekacauan."
Setelah start, terjadi bentrokan dengan Morbidelli yang merupakan mantan murid Valentino Rossi dari Akademi VR46.
"Keberuntungan tidak berpihak pada saya di tikungan pertama. Saya keluar dengan berpikir 'mari kita lihat berapa banyak posisi yang hilang'," ujar Marquez.
"Tetapi, Morbidelli seharusnya muncul di belakang dengan sangat cepat. Dan itu normal."
"Seseorang tertabrak, dan kali ini kami berdua. Ketika saya berada di urutan ke-13, saya harus melawan dengan sabar tanpa membuat kesalahan apa pun. Setidaknya saya bersenang-senang dengan beberapa kali menyalip."
"Ketika saya begitu fokus, saya tidak dapat mengingat apa yang terjadi. Tetapi mungkin salah satu yang paling sulit bagi saya adalah dengan Bezzecchi, yang berada di belakang saya selama beberapa putaran," aku Marquez.
Jika saja tidak ada masalah yang dialaminya, ia bisa saja berjuang untuk naik podium.
"Saya tidak berani mengatakannya. Apakah saya akan naik podium? Hari ini, dan kemarin, saya mengatakannya: Saya naik podium dengan mudah. Saya naik podium yang sangat memungkinkan," tutur pembalap 31 tahun itu.
"Itu tidak mungkin. Namun dengan semua ini, bisa mendapatkan posisi keempat. Saya tidak puas karena kami gagal di dua poin penting akhir pekan ini."
"Namun bagi. saya akhir pekan ini lebih penting karena kami kompetitif di semua sesi latihan dan di semua balapan."