Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- Dokter telah menyarankan Liam Harrison untuk pensiun karena cedera parah yang menggerogotinya tetapi jagoan ONE Championship itu malah menghabiskan waktu 2 tahun untuk menjalani pemulihan demi kembali berlaga.
Di dunia Muay Thai, nama Harrison dikenal sebagai salah satu legenda.
Hal itu tak lepas dari sepak terjangnya dalam seni delapan tungkai dengan torehan ratusan laga.
Catatan itu mungkin lumrah untuk seorang seniman Muay Thai di Thailand yang kerap berlaga dari kecil.
Tetapi untuk atlet dari luar Thailand, berlaga hingga ratusan kali bukan hal yang umum.
Tantangan berat bagi seorang seniman seni bela diri datang dengan bertambahnya umur.
Harrison telah hampir menginjak usia kepala empat dan sebuah cedera bisa merenggut kariernya.
Hal itu menimpanya pada Agustus 2022 saat menantang penguasa kelas bantam Muay Thai saat itu, Nong-O Hama, dalam ONE Fight Night 1.
Saat itu Harrison tak hanya menderita kekalahan di ronde pertama tetapi juga mengalami cedera lutut parah akibat tendangan bertubi-tubi dari sang jagoan Thailand.
Setelah diperiksa dokter, Harrison harus menelan pil pahit.
Dia divonis tak mungkin kembali berlaga dan kariernya pun dianggap selesai.
Namun, mentalitas kuat dan insting seorang petarung membuatnya berani melawan kemustahilan.
"Cedera ACL, MCL, dan semuanya yang ada di lutut yang rusak," kata Liam Harrison.
"Dokter yang mengoperasi menyuruh pensiun tetapi saya tidak mendengarkannya."
"Saya tidak mendengarkan apa kata orang. Saya hanya melakukan apa yang ingin saya lakukan," kenang Harrison.
"Dalam hal mental, sangat sulit untuk bangkit dari posisi ini terutama untuk atlet yang sudah tua seperti saya."
"Saya harus melawan batasan mental," lanjutnya.
"Beruntungnya saya punya tim yang hebat di belakang serta dukungan dari keluarga dan teman."
Perlahan-lahan, petarung asal Inggris ini pulih setelah menjalani operasi lutut.
Dia juga mendengarkan saran dokter untuk tidak terburu-buru dan percaya pada proses.
Alhasil, Harrison juga mengubah rutinitasnya.
"Ketika cedera, saya fokus pada gerakan yang eksplosif," katanya.
"Jadi saya mengubah pola latihan dan saya merasa lebih kuat dari sebelumnya."
"Sekarang saya telah kembali berlatih seperti sebelumnya."
"Menjalani sparing yang intens karena hal itu yang saya rindukan saat pemulihan. Saya sangat menikmatinya," sambung Harrison.
Ujian pertama bagi Harrison setelah cedera akan terjadi di ONE 168: Denver.
Pada 7 September mendatang, dia dijadwalkan melawan Seksan Or Kwanmuang, petarung legendaris lain dengan rekor ratusan laga.
"Saya senang bisa kembali," pungkas Harrison.