Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seharusnya, Marquez masih membela tim pabrikan asal Tokyo, Jepang tersebut pada musim ini akan tetapi situasi krisis membuatnya berani pergi.
Dengan pengembangan motor Honda RC213V yang buntu, rider 31 tahun itu mengharapkan situasi yang lebih baik serta kuda besi yang lebih mumpuni.
Hasil manis mulai digenggam dan bahkan pada MotoGP 2025 mendatang Marquez akan mendapatkan status sebagai rider tim pabrikan lagi.
Melalui hasil yang ditunjukkan sejauh ini dan riwayat sebagai peraih gelar juara dunia, Marquez akan bertandem dengan Bagnaia di Ducati.
Perjalanan Marquez mendapatkan apa yang telah diraihnya pada musim ini turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP Ricard Jove.
Melalui siaran podcast dalam kanal Youtube Duravalita, Jove menyebut bahwa jalan Marquez untuk menjadi juara dunia dengan Ducati tidak mudah.
Meski memiliki bakat yang tidak bisa dibantah lagi, si pemilik nomor 93 hanya memiliki peluang sebesar 10 persen saja.
"Marquez tahu bahwa dia hanya memiliki 10 persen peluang," kata Jove, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, Jove juga memahami keputusan Ducati yang seolah terburu-buru dalam menentukan susunan pembalap mereka pada musim depan.
Orientasi kepada hasil balapan membuat pasukan Borgo Panigale memilih Maruqez dibandingkan Jorge Martin atau mempertahankan Enea Bastianini.