Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemilik baru Manchester United mulai berhemat dengan melakukan PHK massal hingga memberikan makanan sisa kepada para staf.
Manchester United bisa dibilang merupakan salah satu klub paling bernilai di dunia.
Hal itu tidak lepas dari popularitas dan prestasi yang dimiliki oleh Setan Merah selama ini.
Akan tetapi, Manchester United juga tidak lepas dari kontroversi, terlebih setelah dimiliki oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Keluarga Glazer.
Sejak kedatangan Keluarga Glazer, Manchester United kerap menerima kritikan dari para pendukungnya.
Mereka mendesak agar keluarga pengusaha asal Amerika Serikat itu menjual saham klub ke orang lain.
Keinginan mereka pun mulai terwujud setelah pengusaha kaya raya Inggris, Sir Jim Ratcliffe, maju sebagai pemilik baru.
Baca Juga: Daripada Datangkan Manuel Ugarte, Man United Harusnya Rekrut Gelandang Gratisan dari Barcelona
Ratcliffe membeli sebagian saham minoritas Manchester United dari Keluarga Glazer.
Ia pun menerima keistimewaan untuk mengelola Setan Merah, terutama dalam hal operasional klub.
Ada di bawah manajemen baru ternyata membuat Manchester United melakukan sejumlah perubahan.
Baru-baru ini, perubahan yang cukup kontroversial dilakukan oleh Ratcliffe di dalam tubuh Manchester United.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Star, Ratcliffe meminta kepada manajemen Manchester United untuk melakukan penghematan.
Penghematan yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengurangi biaya operasional yang melibatkan para staf.
Langkah pertama yang diambil adalah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan yang bekerja di kantor Manchester United.
Baca Juga: Buang Anak Legenda Italia, Juventus Pilih Rekrut Winger Bengal Man United
Manajemen klub sampai memecat sekitar 250 dari total 1.100 pegawai yang bekerja di sana.
Selain itu, Ratcliffe juga meminta kepada para karyawan untuk tidak bekerja secara WFH (work from home).
Ratcliffe menilai bahwa bekerja dari rumah bisa menambah pengeluaran klub yang tidak perlu.
Kebijakan pelarangan WFH itu rupanya menuai protes dari para karyawan karena kantor Manchester United sangat sempit.
Sampai-sampai, para staf harus makan siang di dekat toilet karena sempitnya kantin kantor.
"Mereka menyiapkan meja makan di sebelah empat bilik toilet," kata seorang pekerja.
"Anda keluar dari bilik toilet dan seseorang duduk di depan Anda, sedang makan," imbuhnya.
Baca Juga: Man United Tertipu 2 Kali soal Transfer Leny Yoro, Kali Ini Real Madrid Jadi Pelakunya
Lalu, kebijakan yang cukup menuai kontroversi adalah pemberian makanan sisa kepada para staf agensi.
Para staf agensi yang menjalin kerja sama dengan Manchester United kini tidak mendapatkan konsumsi seperti sebelumnya.
Konsumsi yang didapatkan oleh mereka sebelumnya mencakup roti lapis, satu bungkus kripik, cereal bar, dan minuman ringan.
Namun, konsumsi tersebut mulai ditiadakan saat pertandingan pertama Manchester United melawan Fulham di Old Trafford pekan lalu.
Malahan, para staf agensi yang datang diberi makanan sisa dari konsumsi yang ditawarkan kepada kolega bisnis Manchester United.