Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan fenomenal ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, akhirnya resmi tutup buku pada Japan Open 2024.
Watanabe/Higashino gagal mewujudkan ambisi terakhir mereka untuk bermain sampai babak final pada Japan Open 2024.
Mereka harus tersingkir pada babak perempat final usai dikandaskan wakil Taiwan, Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang.
Laga terakhir Watanabe/Higashino sebagai partner di atas lapangan hanya berlangsung selama 30 menit usai mereka takluk dua gim langsung dengan skor 9-21, 17-21.
Ganda campuran Jepang itu mengakui bahwa lawan yang dihadapi tidak mudah setelah saling mengalahkan dalam dua pertemuan yang terjadi pada tahun ini.
Watanabe/Higashino lebih dulu memenangkan pertemuan pertama pada Kejuaraan Asia, lalu mereka balik dikalahkan lewat tiga gim pada Singapore Open.
"Ini adalah lawan yang mengalahkan kami terakhir kali di Singapura. Mereka memiliki permainan drive yang kuat, dan saya merasa kami dikalahkan," kata Higashino dilansir BolaSport.com dari BadmintonSpirit.
"Saya ingin bertahan hingga hari Minggu (final), tetapi saya merasa itu tidak berjalan dengan baik," ucap Higashino dengan kecewa.
Watanabe kemudian menenangkan rekannya itu yang sudah saling bersama di dalam lapangan selama 13 tahun itu.
"Menang dan kalah adalah hal yang tidak bisa dihindari. Tidak ada yang bisa dilakukan," ucap Watanabe.
"Saya sangat senang bisa bermain di depan orang-orang Jepang," kata Watanabe.
Watanabe dan Higashino kemudian secara bergantian mengungkapkan kesan mereka sejak dipasangkan dari bangku sekolah menengah, tepatnya di SMP Tomioka (kini Futaba Future School).
"Sulit dipercaya bahwa hari ini adalah hari terakhir. Selama 13 tahun, kami telah melewati masa-masa ketika kami tidak menang bersama, dan kami telah melangkah sejauh ini," kata Higashino.
"Saya benar-benar merasa bahwa Yuta telah memberi saya pandangan yang luar biasa tentang dunia," ucap atlet berusia 28 tahun itu.
Adapun Watanabe senang sebagai ganda campuran yang berhasil mencetak banyak sejarah.
Terkhusus Olimpiade, Watanabe/Higashino adalah ganda campuran Jepang pertama yang berhasil meraih medali pada pesta olahraga terbesar di dunia itu.
Mereka dua kali berturut-turut dalam dua edisi Olimpiade mempersembahkan medali perunggu.
"Saya pikir kami telah membuat banyak sejarah dan memperluas rekam jejak kami," ucap atlet 27 tahun itu.
"Saya rasa kami masih bisa membuat satu sama lain lebih kuat, jadi saya tidak ragu bahwa pengalaman kami sampai saat ini akan menjadi luar biasa, dan akan menjadi lebih baik lagi di lain waktu."
"Baiklah... Saya ingin mengingatnya lagi ketika karier kompetitif saya telah berakhir," ujar Watanabe.
Pada akhirnya, Watanabe/Higashino menutup pertandingan terakhir terakhir mereka dengan berjabat tangan.
Higashino yang lebih emosional mengungkapkan permohonan maaf kepada Watanabe.
"Dalam hal permainan, saya mengatakan saya minta maaf," ucap Higashino.
Watanabe kemudian membalas, "Saya bersama Anda."
Selanjutnya, Watanabe dan Higashino mengungkapkan kesan masing-masing setelah berpartner sampai belasan tahun.
"Saya kira tidak ada pasangan yang telah bekerja bersama selama 13 tahun," kata Higashino.
"Saya benar-benar berpikir bahwa berkat Yuta-kun, kami bisa sampai sejauh ini, jadi saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepadanya," ucap Higashino.
"Yang bisa saya katakan adalah terima kasih. Saya pikir alasan kami bisa sampai sejauh ini adalah karena kami," kata Watanabe membalas.
"Saya rasa bagian tersulit dalam hidup seorang kompetitor adalah yang paling sulit, tetapi kami berhasil melangkah sejauh ini dengan saling mendukung satu sama lain untuk meraih kemenangan."
"Saya pikir kami hanya bisa melakukan itu karena kami berdua," ujar Watanabe.
Setelah ini, Watanabe akan tetap bermain pada sektor ganda campuran, sementara Higashino banting setir untuk bermain di nomor ganda putri.