Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dia terlalu manis untuk olahraga ini. Untuk dianggap sebagai pahlawan sejati, ia membutuhkan karisma Valentino Rossi, Marco Simoncelli, atau ketangguhan Marc, tetapi ia tidak memilikinya," tutur Hofmann.
"Ia adalah salah satu pembalap yang paling sopan. Secara tidak sadar Anda memperhitungkan hal itu dan bertanya-tanya apakah dia tidak sehebat itu dan hanya menang sesekali berkat motornya. "
"Pecco benar-benar setara dengan para pembalap hebat," ujarnya menegaskan.
Salah satu pembalap yang sangat memahami apa artinya bertarung dengan Marc Marquez dan dapat memberi Bagnaia beberapa nasihat adalah Valentino Rossi.
"Pecco memiliki banyak kesabaran, tetapi dia juga bisa meledak. Ada situasi di mana dia jelas ingin menunjukkan bahwa dialah bosnya. Portimao adalah salah satu situasi tersebut," ucap Hofmann.
Namun, Marquez masih haus akan gelar, semangat kompetitifnya tidak pernah hilang.
"Jika iya, dia pasti tidak akan berjuang keras untuk kembali ke puncak. Namun, dia tidak bisa lagi berjudi terlalu banyak terjadi dengan lengannya atau dia bisa kehilangan segalanya."
"Marc sangat menginginkan dua gelar dunia lagi untuk menyalip Valentino Rossi yang hebat dalam statistik," kata Hofmann.
"Dia harus lebih banyak menghitung daripada yang dia lakukan lima tahun lalu, ketika dia menginginkan kesuksesan dengan segala cara."
"Saya akan mengatakan bahwa dia memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan gelar dunia tahun depan."
"Sangat bagus untuk kejuaraan karena kami hanya memiliki tiga pabrikan Ducati tahun depan," ucap pria 44 tahun tersebut.