Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Marc Marquez Sangat Ingin 2 Gelar Juara Dunia Lagi untuk Tinggalkan Valentino Rossi'

By Delia Mustikasari - Minggu, 25 Agustus 2024 | 13:45 WIB
Pembalap Gresini, Marc Marquez, berjalan di garasi jelang balapan MotoGP Austria 2024 di Red Bull Ring, Minggu (18/8/2024). (JURE MAKOVEC/AFP)

BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Alex Hofmann, memberikan analisis tentang apa yang ia harapkan akan menjadi salah satu tim terkuat yang pernah dimiliki Ducati pada Kejuaraan Dunia.

Ekspektasi untuk melihat Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di garasi yang sama dan melihat bagaimana hal-hal akan berkembang semakin meningkat, tampaknya pembalap Spanyol itu sudah membuka jalan untuk musim mendatang.

Dalam wawancara eksklusif untuk motorsport-total.com, Hofmann menganalisis duel yang telah lama ditunggu-tunggu ini dan menunjukkan bahwa Marquez bersedia mengalahkan Valentino Rossi, meskipun Bagnaia tidak akan memberi kemudahan.

"Ini adalah tim Ducati terkuat yang pernah kita miliki. Marc mengingatkan saya kepada Valentino saat itu," kata Hofmann dilansir dari MotoSan.

"Dia tahu bagaimana membuat langkah yang tepat pada waktu yang tepat. Kemungkinan berakhir harmonis sangat rendah."

Pria asal Jerman itu mengenal Manajer Umum Ducati, Gigi Dall'Igna dengan baik dari masa lalu mereka,.

"Saya tahu betapa bersangkut paut  cara berpikirnya. Karena itu, ia mengakui bahwa pilihan Marquez alih-alih (Jorge) Martin sama sekali tidak mengejutkannya," ujar Hofmann.

"Sudah bisa diduga bahwa ia menginginkan Marc di timnya. Cara berpikirnya di level teknis sama tidak fleksibelnya dengan Marc di lintasan balap."

Baca Juga: Manajer Tim: Marquez Tidak Akan Meninggalkan Gresini Tanpa Kemenangan Balapan

Jika Bagnaia menang musim depan melawan rival utamanya dengan skor yang sama, ia pasti akan meraih status teratas pada MotoGP, meskipun Hofmann tidak yakin ia memiliki karisma yang diperlukan.

"Dia terlalu manis untuk olahraga ini. Untuk dianggap sebagai pahlawan sejati, ia membutuhkan karisma Valentino Rossi, Marco Simoncelli, atau ketangguhan Marc, tetapi ia tidak memilikinya," tutur Hofmann.

"Ia adalah salah satu pembalap yang paling sopan. Secara tidak sadar Anda memperhitungkan hal itu dan bertanya-tanya apakah dia tidak sehebat itu dan hanya menang sesekali berkat motornya. "

"Pecco benar-benar setara dengan para pembalap hebat," ujarnya menegaskan.

Salah satu pembalap yang sangat memahami apa artinya bertarung dengan Marc Marquez dan dapat memberi Bagnaia beberapa nasihat adalah Valentino Rossi.

"Pecco memiliki banyak kesabaran, tetapi dia juga bisa meledak. Ada situasi di mana dia jelas ingin menunjukkan bahwa dialah bosnya. Portimao adalah salah satu situasi tersebut," ucap Hofmann.

Namun, Marquez masih haus akan gelar, semangat kompetitifnya tidak pernah hilang.

"Jika iya, dia pasti tidak akan berjuang keras untuk kembali ke puncak. Namun, dia tidak bisa lagi berjudi terlalu banyak terjadi dengan lengannya atau dia bisa kehilangan segalanya."

"Marc sangat menginginkan dua gelar dunia lagi untuk menyalip Valentino Rossi yang hebat dalam statistik," kata Hofmann.

"Dia harus lebih banyak menghitung daripada yang dia lakukan lima tahun lalu, ketika dia menginginkan kesuksesan dengan segala cara."

"Saya akan mengatakan bahwa dia memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan gelar dunia tahun depan."

"Sangat bagus untuk kejuaraan karena kami hanya memiliki tiga pabrikan Ducati tahun depan," ucap pria 44 tahun tersebut.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Bukannya Meremehkan tapi Jorge Martin Belum Pantas Perang Psikologis dengan Francesco Bagnaia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P