Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lini serang Indonesia masih buntu usai tertinggal 7-11 hingga opposite muda, Dawuda masuk.
Dawuda langsung menghasilkan poin pada percobaan serangan pertamanya lewat spike dari posisi 2.
Hadirnya Dawuda cukup memberikan penyegaran di lini serang tim Indonesia. Satu service ace dari Farhan Halim memperkecil ketertinggalan Indonesia menjadi dua angka pada 10-12.
Namun, upaya itu belum cukup usai Thailan menjauh lagi menjadi 14-10. Rotasi di lini serang kembali dilakukan Coach Li Qiu Jiang dengan memasukkan Fahri Septian yang menggantikan Farhan Halim.
AKan tetapi, serangan Indonesia masih kembali kesulitan dan bahkan sempat tertinggal enam angka pada skor 11-17.
Indonesia mampu mendekat usai blok dari Dio menghentikan spike keras Anurak Phanram, skor berubah menjadi 16-18.
Attack eror dari Napadet Bhinijdee membuat laga kembali ketat usai Indonesia memangkas ketertinggalan satu angka pada 18-19.
Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada 20-20 berkat serangan back attack dari Boy Arnez.
Kedudukan bahkan berbalik usai blok yang sangat baik oleh Dawuda membawa Indonesia unggul satu poin.
Indonesia mampu memperlebar keunggulan menjadi tiga angka hingga mencatatkan set point duluan pada skor 24-21.