Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, menilai generasi penerus sektor tersebut masih sedikit di Tanah Air.
Ganda putra Indonesia pernah berada di masa kejayaan dengan menempatkan tiga wakil di jajaran lima besar dunia melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Namun, setelah Marcus/Kevin pensiun, Fajar/Rian yang menjadi ganda putra nomor satu Indonesia tidak tampil dengan stabil dalam persaingan ganda putra dunia.
Pemain di bawah mereka, Muhammad Shohibul Fikri, Bagas Maulana, Daniel Marthin, Leo Rolly Carnando juga belum bisa menembus persaingan papan atas meski secara performa juga tidak buruk.
Setelah itu, belum muncul ganda putra muda Indonesia potensial untuk ke depan.
"Ya, kita juga bahkan melihat alternatif para pemain junior diangkat lagi sebab pemain yang ada sekarang ini masih kurang dan bahkan perlu lebih banyak," kata Candra kepada media, termasuk BolaSport.com di sela konferensi pers Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024 di Jakarta,
"Tinggal dikonotasikan sendiri ya artinya. Para pemainnya juga harus lebih keras lagi latihannya."
Setelah Olimpiade Paris 2024, pelatih ganda putra nasional Indonesia, Aryono Miranat, melakukan bongkar pasang dua pasang ganda putra yakni Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Dalam debut sebagai tandem, kedua pasang ganda putra Indonesia tersebut mencapai semifinal Japan Open 2024 yang masuk turnamen level Super 750.
Baca Juga: Jadwal Korea Open 2024 - Ganda Putra Indonesia Buka Perjuangan, Fikri/Bagas dan Leo/Daniel Beraksi