Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami memiliki taktik yang bagus di awal pertandingan, tetapi sulit untuk mengimbangi fisik," kata Lanier.
"Saya sedikit menurun, lawan saya kuat dan saya tertinggal. Jadi saya bermain dengan otak saya dan harus mengubah strategi saya."
"Saya bisa membuatnya kesal dengan memainkan gaya yang sangat berbeda."
"Hal itu menunjukkan kepada saya bahwa saya bisa melakukan keduanya, sangat menyerang dan juga bertahan," ujarnya.
Lanier kemudian mencoba menyimpulkan penampilannya sepanjang turnamen.
"Saya sangat bangga dengan apa yang kami lakukan dengan pelatih, Kestutis Navickas, mempertahankan level permainan ini sepanjang kompetisi," kata Lanier.
"Tetap kuat hingga final. Itu adalah sesuatu yang saya rindukan. Saya tahu saya bisa bermain di level tersebut dalam satu pertandingan, namun di sepanjang kompetisi, itu adalah hal yang berbeda."
"Sangat menyenangkan bisa mendorong diri sendiri secara mental dan fisik."
"Bahkan ketika saya merasa tidak punya apa-apa lagi, seperti sudah mati, saya masih bisa terus maju. Itu tidak lain adalah kebahagiaan," ujar Lanier.
Chico menjadi salah satu rival yang dikalahkan Lanier pada babak kedua Japan Open 2024.