Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menjelang bergulirnya MotoGP Aragon 2024 pekan ini, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi masih merasa tak enak hati jika diungkit soal perebutan kursi pabrikan antara Marc Marquez dan Jorge Martin.
Kompetisi seri MotoGP Aragon pada 30 Agustus - 1 September 2024 masih tak lekang dengan perbincangan Marc Marquez ke Ducati pada musim depan.
Ya, pada MotoGP 2025, Marquez akan menjadi rekan setim baru Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo.
Dua juara dunia itu akan saling beradu dan berbagi di paddock yang sama milik Si Merah Borgo Panigale.
Banyak yang mewanti-wanti clash besar mungkin akan terjadi di antara mereka atau mungkin melahirkan duet dan persaingan hebat abad ini.
Namun demikiab, tidak sedikit pula yang masih berandai-andai apabila bukan Marquez yang ditunjuk untuk duduk di sana. Melainkan Jorge Martin.
Jorge Martin memang sebelumnya sudah dirumorkan kuat akan mengisi spot di sebelah Bagnaia.
Namun entah bagaimana, situasi jadi berbalik.
Ducati bak mengkhianai Martin untuk lebih memberiikan kursi itu pada Marquez yang faktanya memang menang soal nama besar di kancah MotoGP.
Disinggung tentang hal tersebut, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi mengakui bahwa dia memang masih tak enak hati.
Tardozzi tidak memungkiri bahwa Martin memang seharusnya layak untuk naik ke pabrikan utama Ducati.
Akan tetapi, di lain sisi, para eksekutif dan atasan Ducati di atas Tardozzi punya beberapa pertimbangan yang pada akhirnya membuat jari telunjuk mereka lebih mengarah pada Marquez.
"Jelas Martin pantas mendapatkan kursi ini, tapi kami mengambil keputusan berdasarkan data yang kami kumpulkan," kata Davide Tardozzi dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Keputusan itu sangat sulit bagi kami setelah berdiskusi selama berminggi-minggu.
Di Mugello kami harus membuat pilihan," tandasnya.
"Saya minta maaf untuk Martin, dia layak mendapatkan ini sama seperti Marc, tetapi kami harus mengambil keputusan," ucap pria asal Italia itu.
Tardozzi lantas ditanya soal apakah peran pendapat dari dua bos Ducati lain seperti CEO Ducati Claudio Domenicalli dan General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna juga sangat mempengaruhi keputusan akhir ini?
Namun, dia lebih memilih bungkam.
"Setiap orang memiliki pendapatnya sendiri, tetapi saya tidak akan membicarakannya," ucap Tardozzi.
Jika menimbang dari data, jelas Marquez di atas Martin.
Titel Si Semut dari Cervera sudah meraih delapan gelar juara dunia. Sedangkan Martin, capaian terbaiknya adalah runner-up MotoGP 2023.
Meski begitu, dua pembalap itu adalah pembalap berbeda generasi. Marquez sekarang berusia 31 tahun, sedangkan Martin 26 tahun dan berpotensi jadi calon bintang besar.
Martin sendiri pada akhirnya bergerak cepat setelah menyadari bahwa dia tak lagi jadi opsi utama Ducati ketika mendengar nama Marc Marquez dipertimbangkan naik ke pabrikan.
Pembalap asal Spanyol itu memilih pindah ke Aprilia Racing. Di pabrikan Noale itu dia akan berduet dengan Marco Bezzecchi yang belakangan diumumkan jadi rider anyar mereka.
Baca Juga: Update Line Up MotoGP 2025 - Pengganti Marc Marquez Resmi Diumumkan Gresini, Joki Ducati Komplet