Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagnaia memperkirakan persaingan yang sengit akhir pekan ini.
Murid Valentino Rossi itu tidak yakin bisa menang dengan gap di atas tiga detik seperti ketika GP Belanda, GP Jerman, dan GP Austria musim ini.
Sementara itu, Bastianini selaku pemenang terakhir di Aragon sepakat dengan pernyataan rekan setimnya itu bahwa keempat pembalap punya peluang untuk menang.
Persaingan makin terbuka karena Aragon baru saja mengalami pengaspalan ulang. Strategi ban akan menjadi variabel yang sangat menentukan.
"Aspal baru bisa mengubah sesuatu, tapi pertama-tama kami harus mencoba semua ban karena kami memiliki tiga tipe untuk ban belakang dan tiga untuk depan."
"Kita lihat saja nanti apa yang akan kami gunakan saat balapan," kata Bastianini.
Bagaimana dengan Marquez? Setelah 1000 hari lebih tak pernah menang di MotoGP, Marquez berambisi untuk pecah telur.
Aragon tak hanya sirkuit kandangnya. Lintasan yang berlawanan arah jarum jam juga menjadi favoritnya saat memburu kemenangan.
Marquez menjadi pembalap tersukses di Aragon sejak trek tersebut masuk ke kalender MotoGP pada 2010.
Saat pembalap lain tidak bisa menang lebih dari dua kali, si Alien melakukannya enam kali.