Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Seluruh penderitaan itu dimulai sebelum start," aku Francesco Bagnaia setelah sesi Sprint, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Ketika saya sampai di titik awal starting grid dan melihat betapa kotornya lintasan itu, saya sudah menduga betapa sulitnya nanti," ungkap Bagnaia.
"Saya berusaha bekerja sebaik mungkin dengan kopling, namun startnya tidak bagus," ucap Bagnaia.
Hal yang pertama kali disyukuri Bagnaia adalah ketika dia oleng, tidak ada pembalap yang menubruknya. Apalagi di belakangnya tepat ada Alex Marquez (Gresini).
"Untungnya, Alex tidak menabrak saya dari belakang dan jarak kemerosotan saya juga tidak jauh dari melewati tikungan pertama," ucap Bagnaia.
Merosot ke posisi enam semestinya masih mudah untuk Bagnaia menjaga jarak.
Paling tidak, asa untuk meraih podium masih terbuka karena tidak jauh dari tiga besar.
Namun, alih-alih berebut podium atau menembus lima besar, mempertahankan posisinya di tempat keenam saja susahnya setengah mati bagi Bagnaia.
Bagnaia tidak punya kecepatan mumpuni untuk mengejar para pembalap di depan.
Yang ada, dia kesulitan mempertahankan kecepatannya. Dia bahkan harus beradu manuver dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).