Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana menjadi juara pada Korea Open 2024 dalam keikutsertaan mereka kedua sebagai tandem.
Gelar juara terasa istimewa karena Leo/Bagas mengalahkan Juara Dunia 2023 yang juga wakil tuan rumah, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, 18-21, 21-9, 21-8.
Sebelumnya pada Japan Open 2024 yang masuk level Super 1000, Leo/Bagas mencapai semifinal.
"Tekanannya biasa saja. Normal. Soal dipecah itu tergantung pelatih juga. Sudah diatur, Bagas mainnya begini. Leo mainnya begini Daniel mainnya begini. Mungkin saya sama Leo cocok, kata pelatih juga begitu, cocok," kata Bagas kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
"Mungkin pergerakan saya agak lambat, Leo juga sama jadi mainnya klop. Tipe permainannya sama-sama lambat, tidak terlalu cepat. Pace mainnya tidak terlalu cepat, jadi bisa seimbang."
"Tidak ada request soal pilihan pasangan, pure dari pelatih. Kalau dipecah, saya siap saja mau berpartner dengan siapapun. Yang penting, saya melakukan yang terbaik untuk sekarang."
Pemain berusia 26 tahun itu menjelaskan duetnya dengan Leo yang lebih muda 2 tahun belum berhasil pada Japan Open 2024 karena mereka baru pertama kali menjalani pertandingan sebagai partner.
"Di Jepang baru pertama kali pertandingan, jadi belum klop sekali, masih kagok. Masih harus dibutuhkan komunikasinya juga. Saat berbicara saja masih canggung," aku Bagas.
"Dua-duanya maju di lapangan atau tiba-tiba di depan tidak ada yang menjaga. Habis itu setelah di Jepang, di Korea kami berbicara dengan Koh Ar (Aryono Miranat, pelatih tunggal putra) untuk komunikasi. Alhamdulillah berjalan lancar."
Baca Juga: Hasil Taipei Open 2024 - Dalam 34 Menit, Jesita/Febi Bikin Wakil Tuan Rumah Langsung Angkat Koper
"Kunci kemenangan adalah kekompakkan, yakin dengan kemampuan sendiri dan partner. Kalau untuk melawan eks partner (Muhammad Shohibul Fikri) sudah nothing to lose di lapangan."
Bagas sebelumnya bertandem dengan Fikri sejak 2018 sehingga sudah terbiasa dengan tipe permainan Fikri.
"Sempat salah sebut nama partner, ya tidak apa-apa karena baru berpartner dua kali. Kalau bermain dengan partner baru, dari cara bermainnya berbeda-beda," ujat Bagas.
"Biasanya denan Fikri bola ini diambil, tetapi ini tidak. Begitu saja. Kebiasaan-kebiasaan berbeda, lama-lama sudah terbiasa dan mengerti."
Pemain asal PB Djarum itu menjelaskan wacana bertukar partner sudah dibicarakan sebelum Olimpiade Paris 2024.
Fikri, Bagas, dan Daniel Marthin terpilih sebagai sparring partner Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk Olimpiade Paris 2024 dan berlatih di Chambly selama 10 hari sebelum ke perkampungan atlet.
Bagas terakhir kali naik podium kampiun bersama Fikri pada All England 2022. Setelah itu, beberapa kali mereka menembus final, tetapi harus puas menjadi runner-up.
"Mungkin saya lebih lepas saat awal-awal di Korea, saya lebih yakin. Kalau Leo main depannya bagus sekali saat Korea Open. Jadi, saya harus mematikan serangan," tutur Bagas.
"Jujur saja permainan depan Leo di Korea sangat bagus dan keluar. Makanya saya dapat bola belakang, mau tidak mau harus mematikan."
"Saya juga tegang sebenarnya saat final. Normal seperti final pada umumnya. Main seperti biasa, tetapi saya percaya dan di saat itu Leo bermain bagus jadi saya percaya, meningkatkan pede lagi."
Faktor partner baru membuat pemain asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut bermain lebih lepas.
"Ada perasaan itu (bermain lepas). Waktu dulu Apriyani/Fadia saat dirombak juara terus. Pas saya ada posisi diubah ini menjadi investasi dan ada pasangan baru jadi semangat."
"Ke depan, belum ada pembicaraan selanjutnya soal masa depan kami. Pelatih bilang, kalau sudah bagus dilanjutkan saja, fokus dulu."
Keberhasilan Leo/Bagas pada Korea Open 2024, membuat Bagas lebih bersemangat meski rival mulai akan mempelajari permainannya.
"Kalau juara jadi makin pede dan harus makin pede. Itu sudah naik dan sekarang mulai dari nol lagi."
"Dari sisi mental setelah terakhir kali juara All England sempat drop saat jadi manusia silver. Dari Latihan, jadi mengingat masa-masa sebelum juara All England, seperti daya juang ditambah. Alhamdulillah rezekinya bagus di Korea."
Baca Juga: Hasil Taipei Open 2024 - Komang Ambyar dengan Skor Kembar, Tunggal Putri Indonesia di Ujung Tanduk
Setelah dipisah, ekspektasi publik lebih ke Fikri/Daniel. Namun, Bagas mengaku tidak tahu harapan tersebut dan itu tidak memengaruhi performanya saat bertanding.
"Tidak ada kecil hati (tidak difavoritkan). Lebih ingin membuktikan kalau saya bisa dengan Leo. Ini jadi pembuktian."
"Kesempatan turnamen saya dengan Fikri/Daniel sama begitu pula porsi Latihan tergantung dari kita juga. Diberi programnya sama, tetapi butuh tambahan juga dari diri sendiri."
"Tambahan banyak juga seperti drilling, defense, smes, gym juga ditambah. Komunikasi dengan Leo sangat bagus. Harus memaksakan, saya harus komunikasi seperti saya dengan Fikri. Di luar lapangan juga dekat."
"Sebelum bertanding saat sekamar kami tidak membahas cara bermain bagaimana. Sekamar sama Leo paling makan bersama."
"Kami pernah satu payung bersama sehabis makan di Jepang dan hujan. Payung harganya mahal jadi membero satu dan ukuran payungnya besar. Saya rangkul saja supaya tidak berjauhan terkena air hujan," ucap Bagas sambil tertawa,
"Kata pelatih kami cocok karena pelatih yang tahu, tetapi saya tidak bisa melihat di dalam lapangan. Koh Ar yang memberi tahu dan saya tidak bisa membandingkan dengan partner sebelumnya.
Leo/Bagas selanjutnya akan tampil pada Hong Kong Open 2024, China Open 2-24, dan Makau Open 2024.