Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyoroti performa Timnas Indonesia seusai menahan imbang Arab Saudi. Ia menyinggung soal stamina pemain.
Timnas Indonesia menahan imbang Arab Saudi 1-1 pada laga perdana Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari.
Skuad Garuda memang menunjukkan permainan yang bagus saat memulai pertandingan.
Akan tetapi, tim asuhan Shin Tae-yong yang sempat memimpin pada menit ke-19 Ragnar Oratmangoen.
Namun, Timnas Indonesia kebobolan jelang pertandingan berakhir pada menit ke-45+3.
Dengan hasil ini, tim Merah Putih menahan imbang Arab Saudi hingga pertandingan berakhir.
Tim Merah Putih memang menahan imbang tim berjulukan The Green Falcon tersebut.
Namun, Erick Thohir menyoroti performa pemain Timnas Indonesia.
Menurutnya, pada babak kedua Jay Idzes dan kawan-kawan terlihat staminanya menurun dan ini tentu menjadi catatan tersendiri.
“Saya rasa babak pertama kita bermain sangat baik cuman kecolongan di ujung, babak kedua kita lihat stamina kita mulai menurun,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).
Pria nomor satu di PSSI ini mengatakan bahwa memang ada beberapa pemain yang staminanya kurang.
Ini terlihat dalam babak kedua dan mereka terlihat kelelahan.
Baca Juga: Media Korea: Magis Shin Tae-yong Akhirnya Kembali Terbukti
Menurutnya, ini terjadi karena pemain ini jarang diturunkan di klub masing-masing, sehingga staminanya kurang.
“Ini yang saya rasa kenapa saya bilang di liga itu kita mengharapkan pemain timnas main,” kata Erick Thohir.
“Bahkan tim nasional yang kami bentuk sekarang itu memperhatikan pemain-pemain di luar negeri itu bermain atau tidak,” ucapnya.
Memang ada beberapa pemain yang memang belum dimainkan di klubnya.
Seperti Ragnar Oratmangoen ( FCV Dender), Marselino Ferdinan (Oxford United), Thom Haye (belum punya klub).
Serta Pratama Arhan (Suwon FC), akan tetapi ia dalam laga melawan Arab Saudi tak dimainkan.
Menurut Erick situasi ini memang harus diperhatikan dan Badan Tim Nasional (BTN) juga melihat perkembangan ini.
Mantan pemilik Inter Milan tersebut berharap agar mereka yang berkarier di luar negeri bisa mendapatkan menit bermain yang cukup banyak.
“Jadi jangan badan tim nasional ini hanya mengurus tiket, administrasi, tadi saja saya duduk sama mereka, saya tanya main berapa menit, main berapa game karena tidak mungkin pemain-pemain timnas ini tidak mendapatkan kesempatan main,” jelas Erick.
Baca Juga: Kata Gelandang Australia Si Paling Skena soal Lawan Timnas Indonesia, Mode Serius Usai Kalah Menyakitkan dari Bahrain!
Dalam kesempatan ini, Erick Thohir juga berterima kasih kepada beberapa pihak atau pengusaha Indonesia yang mampu mendatangkan pemain Indonesia seperti Marselino Ferdinan hingga Ragnar Oratmangoen.
“Kayak kemarin Ragnar ya terima kasih dari Dender, pak Sihar mau ambil. Kemarin juga Oxford mengambil Marselino tapi kan karena usianya 19-20, dia belum masuk tim utama,” ucapnya.
“Nah kita coba memperhatikan kondisi pemain kita di luar negeri supaya bisa main.”
Untuk itu, Erick menjelaskan bahwa di Liga 1 2024/2025 ini juga ditetapkan ada aturan agar pemain timnas Indonesia bisa dimainkan.
Tentu saja aturan ini telah disepakati oleh PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan juga klub-klub Liga 1 sampai Liga 2 yang wajib memainkannya.
Baca Juga: Sedang Tugas di Timnas Indonesia, Thom Haye Dapat Tawaran dari Tim Belanda
Ini dilakukan agar saat pemain-pemain ini menghadapi agenda internasional, para pemain timnas Indonesia tak kaget ataupun performanya tetap dalam kondisi yang bagus.
“Makanya aturan klub pun kita atur. ada aturan di liga 1, pemain timnas Indonesia harus main,” tegas Erick.
“Di liga 2, U-21 harus main. Nah ini kita dan liga sendiri sudah melakukan program tiga tahun ke depan kalendernya dan empat hari sebelum pemanggilan sudah berhenti."
“Nah, ini kita bilang membangun tim nasional itu perlu kerja sama-sama.”
“Jadi tidak mungkin kepentingan masing-masing grup itu tidak mungkin. Jadi liga sudah menjadi bagian dari pembangunan tim nasional,” tuturnya.