Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Red Bull Rookies Cup 2024 - Veda Jaga Konsistensi dalam Balapan Mengerikan, 1 Rival Pingsan dalam Situasi Berbahaya

By Ardhianto Wahyu - Sabtu, 7 September 2024 | 22:57 WIB
Pembalap Indonesia, Veda Ega Pratama (kiri, nomor 54) pada sesi kualifikasi Red Bull Rookies Cup 2024 di Motorland Aragon, Spanyol, Jumat, 30 Agustus 2024 (Gold & Goose/Red Bull Content Pool)

BOLASPORT.COM - Pembalap Indonesia, Veda Ega Pratama, finis kedelapan dalam balapan pertama Red Bull Rookies Cup 2024 seri Misano.

Veda Ega Pratama harus bertarung dalam kompetisi yang brutal saat Red Bull Rookies Cup memasuki seri terakhir musim ini.

Persaingan yang sangat ketat berlangsung dalam balapan selama 15 lap di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, Sabtu (7/9/2024).

Bagaimana tidak? Setidaknya 10 pembalap bersaing dalam rombongan yang sangat rapat pada paruh kedua balapan.

Veda memulai balapan dari posisi ke-10. Juara Asia Talent Cup itu berhasil naik ke posisi enam setelah start.

Veda menyalip Ruche Moodley untuk menempati posisi kelima dan bergabung dengan grup paling depan.

Pratama menunjukkan penampilan menjanjikan pada hari pertama di mana dia bertengger di posisi ketiga saat latihan bebas kedua.

Hanya saja, saat kualifikasi, Veda tidak dapat mengulangi catatan waktu terbaiknya pada akhir pekan ini.

Sebagai informasi, ini merupakan tahun pertama bagi pembalap asal Gunung Kidul itu untuk tampil di Eropa sehingga semua trek adalah baru baginya.

Baca Juga: Moto2 San Marino 2024 - Mario Aji dan Rekan Setim Tertahan di Kualifikasi 1, Motor Rivalnya Bablas ke Garasi Aprilia

Veda naik satu posisi lagi tetapi tidak bertahan lama karena disusul balik oleh Brian Uriarte yang sedang bersaing untuk gelar juara.

Musuh Veda berganti menjadi Alvaro Carpe selaku pemuncak klasemen sementara. Veda tidak gentar dan terus menempel dalam grup yang besar.

Saat balapan tersisa 11 lap, rombongan terpecah karena insiden antara Ruche Moodley dan Lorenzo Zanni.

Veda masih berada di grup paling depan tetapi turun ke posisi enam setelah disalip Guido Pini. Persaingan makin tidak mudah karena rider di belakang mulai mengejar.

Veda mencoba bertahan hidup dengan mengincar lima besar.

Namun, setiap kali dia sedikit saja melebar karena terpengaruh rival di depannya, rival di belakang siap menerkam.

Sempat naik turun di posisi kelima dan keenam, Veda turun ke urutan delapan saat lomba tersisa lima lap saja.

Persaingan makin tidak masuk akal jelang lap terakhir. Ada 10 pembalap yang bergerombol di grup paling depan.

Veda bak harus "bertinju" di tengah kerumunan. Pembalap Tanah Air itu akhirnya finis di posisi kesembilan tetapi naik satu setrip karena penalti waktu yang diterima Guido Pini.

Insiden mengerikan terjadi pada lap terakhir saat Maximo Quiles mengalami higshide dalam persaingan untuk posisi pertama.

Quiles terjatuh di belakang kerumuman pembalap. Semua berhasil menghindar, tetapi dia sempat tidak bergerak. Untungnya, dia dinyatakan telah sadar beberapa saat kemudian.

Persaingan yang terlalu ketat di kategori bawah ini telah mendapat sorotan karena risiko besar yang timbul karenanya.

Rentetatan kasus kematian pembalap muda karena terjatuh dan ditabrak rival di belakangnya pada 2021 sempat menimbulkan kekhawatiran.

Di Red Bull Rookies Cup semua pembalap dibekali motor yang sama yaitu KTM RC 250 R, turunan dari motor pabrikan KTM di Moto3.

Meski begitu, masalah serupa juga terjadi di kompetisi dengan motor yang lebih variatif, termasuk Moto3 hingga batas usia pembalap dinaikkan kembali.

Kritik turut diberikan jurnalis kenamaan MotoGP, Simon Patterson, di X.com. Dia menyebut perlu adanya upaya untuk membuat persaingan lebih merata.

"Red Bull Rookies benar-benar harus menemukan cara untuk membuat para pembalapnya lebih menonjol satu sama lain," tulis Patterson dalam kicauannya.

"Ini adalah kelas yang sulit untuk ditonton."

Persaingan ketat tak melulu karena talenta yang merata, tetapi juga ada faktor spesifikasi motor yang memudahkan pembalap untuk mengambil keuntungan misalnya lewat slipstream.

Sementara itu, posisi pertama direbut oleh Brian Uriarte.

Dia unggul atas Valentin Perrone di posisi kedua dan Hakim Danish, rider Malaysia serta juara Asia Talent Cup sebelum Veda, di posisi ketiga.

Veda setidaknya menjaga konsistensi pada musim perdananya.

Dalam 13 balapan musim ini, hanya empat kali dia finis di luar posisi 10 besar dengan dua di antaranya adalah gagal finis.

Veda menempati peringkat kedelapan di klasemen sementara dengan 99 poin. Dia terpaut 115 poin dari pemuncak klasemen yaitu Uriarte.

Baca Juga: WorldSBK Prancis 2024 - Tangis Haru usai Adik-Kakak Aldi dan Galang Podium Bareng di WSSP300, Gelar Juara Makin Dekat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P